Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Audit Persepi, Metodologi CSIS-Cyrus, Indikator, LSI, SMRC Sudah Tepat

Kompas.com - 15/07/2014, 22:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Perhimpunan Survei dan Opini Publik (Persepi) sudah merampungkan audit terhadap CSIS-Cyrus, Indikator Politik, Lingkaran Survei Indonesia, dan Saiful Mujani Research Center (SMRC) pada Selasa (15/7/2014) pagi hingga malam. Hasilnya, keempat lembaga survei yang melakukan quick count pada pemilu presiden 9 Juli lalu itu dinyatakan telah menjalankan metodologi survei yang benar.

"Lembaga itu oke. Ada CSIS-Cyrus, LSI, SMRC, dan Indikator enggak ada masalah. Secara audit sudah clear," ujar Ketua Dewan Etik Persepi Hamdi Muluk di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Hamdi menuturkan, dari proses penyelenggaraan hitung cepat, seluruh lembaga itu dianggap cukup rapi. Hamdi menuturkan, mereka bisa menjelaskan mengenai tahap persiapan, pelatihan personel, hingga keliling daerah di Indonesia. Selain itu, enumerator yang tersebar di ribuan TPS di Indonesia, kata Hamdi, juga bisa dibuktikan identitas dan aktivitasnya di lapangan.

"Sampling-nya bagus dan oke, jadi sementara tidak ada yang salah. Sampling relatif sudah benar," ucap dia.

Hari ini, Dewan Etik Persepi sudah mengaudit secara berturut-turut CSIS-Cyrus, Lingkaran Survei Indonesia, SMRC, dan Indikator Politk. Pada malam harinya, Dewan Etik mengaudit Populi Center. Namun, hasil pemeriksaan Populi belum mau diungkap Hamdi. Menurut dia, hasil keseluruhan secara resmi akan diumumkan pada Rabu (16/7/2014).

Seperti diketahui, Persepi akhirnya melakukan audit terhadap lembaga survei yang melakukan hitung cepat setelah terjadi perdebatan dalam hasil hitung cepat yang berbeda-beda. Sebagian besar lembaga survei mengeluarkan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai pasangan yang lebih unggul. Hanya Jaringan Survei Indonesia (JSI), Lembaga Survei Nusantara (LSN), Indonesia Research Center (IRC), dan Puskaptis yang mengeluarkan hasil berbeda yakni Prabowo-Hatta yang diunggulkan dalam pemilu berdasarkan hasil hitung cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com