Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Jokowi-Kalla Terus Mengejar-ngejar Polri soal "Obor Rakyat"

Kompas.com - 27/06/2014, 12:21 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Pemenangan Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014 terus mengejar-ngejar Polri untuk menangani laporan mereka tentang peredaran tabloid Obor Rakyat. Menurut mereka, kasus ini sudah terang-benderang.

"Bagaimana mungkin seorang Kapolri menyatakan tak mampu menghentikan peredaran (tabloid) Obor Rakyat?" kata Anggota Tim Pemenangan Jokowi-Kalla, Akbar Faisal, Jumat (27/6/2014), di Jakarta.

Akbar mengatakan, substansi tabloid tersebut sudah sangat jelas dipenuhi fitnah yang menyerang pasangan calon presiden-wakil presiden nomor 2 yang dia dukung. Karenanya, bagi dia sangat tidak masuk akal Polri tak kunjung melakukan penindakan untuk menghentikan peredaran tabloid ini.

Apalagi, kata Akbar, Dewan Pers telah menyatakan tabloid Obor Rakyat bukan produk jurnalistik. Menurut dia, Polri seharusnya menggunakan pernyataan tersebut sebagai pijakan untuk menindak pengedar dan pembuat tabloid ini.

"Kapolri harus paham pernyataan Dewan Pers. Sudah seharusnya Polri menangkap pengedar tabloid yang meresahkan masyarakat itu," kata Akbar. "Dalam menghadapi masa kampanye yang krusial ini, hukum harus ditegakkan agar pemilu benar-benar berjalan jujur dan adil."

Seperti diberitakan sebelumnya, tim hukum Jokowi-Kalla telah melaporkan pemimpin redaksi tabloid Obor Rakyat, Setyardi Budiono, ke Mabes Polri. Namun, Setyardi di markas kepolisian justru mengatakan masih akan terus menerbitkan tabloidnya itu karena menurut dia masyarakat menyambut baik isinya.

Jokowi bahkan sudah meminta Polri menangkap Setyardi. Kalla juga telah meminta Mabes Polri menuntaskan laporan mereka sebelum hari pemungutan suara pada 9 Juli 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com