Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Merasa Angin Kemenangan Bertiup ke Arahnya

Kompas.com - 26/06/2014, 17:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis


SUKOHARJO, KOMPAS.com
— Calon presiden Prabowo Subianto tampak siap menyambut kemenangan Pemilu Presiden 9 Juli. Saat berkampanye di depan ribuan pendukungnya, Prabowo mengungkapkan optimismenya memenangi pertarungan melawan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Masih ada 13 hari lagi (menuju pilpres). Sekarang saja, angin sudah bertiup ke arah kita. Angin kemenangan sudah bertiup ke arah kita. Jangan ragu-ragu. Kebenaran adalah kebenaran," kata Prabowo saat menutup orasinya di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2014).

Prabowo pun memohon dukungan kepada para pendukungnya yang hadir. Dia ingin mereka membawa pesan kepada rakyat untuk menunjukkan pasangan mana yang lebih baik.

Optimisme serupa kembali ditunjukkan Prabowo saat melanjutkan kampanye ke Boyolali, Jawa Tengah. Kali ini, pendukungnya yang berkumpul lebih ramai.

"Arus dukungan terhadap Prabowo-Hatta terus meningkat dari waktu ke waktu. Arus dukungan mengalir terus di belakang kita. Itu artinya, rakyat Indonesia punya kehendak, dan kehendak itu akan kita dengar," ujar Prabowo.

Dalam hasil survei sejumlah lembaga, elektabilitas Prabowo-Hatta masih di bawah Jokowi-Jusuf Kalla. Seperti survei yang dirilis hari ini oleh Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI), elektabilitas pasangan Jokowi-JK sebesar 43 persen, sementara Prabowo-Hatta mendapat 34 persen.

Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang juga dirilis hari ini, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla masih berada di posisi teratas dengan tingkat dukungan 45 persen. Sementara itu, pasangan Prabowo-Hatta mendapat dukungan 38,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com