"Perbedaan tidak usah dirisaukan, TNI tidak terbelah," ujar Wiranto, dalam jumpa pers, di Jakarta, Kamis (19/6/2014).
Wiranto mengungkapkan, setelah menyelesaikan tugasnya sebagai prajurit TNI, hak politik masing-masing prajurit dipulihkan kembali.
"Maka, tatkala ada pilihan biar saja. Pilih Jokowi bagus, Pilih Prabowo silakan. TNI masih tetap utuh," ujarnya.
Wiranto, yang kini masuk dalam tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla, merasa yakin para purnawirawan memiliki kearifan dalam menjaga kesatuan. Yang terpenting, kata dia, pemilu jangan sampai dinodai dengan cara-cara yang tidak jujur.
"Kita dorong TNI bisa mempertahankan netralitas itu dengan kesungguhan," katanya.
Seperti diketahui, purnawirawan jenderal kini mulai menyatakan dukungannya secara terbuka kepada calon presiden, Jokowi ataupun Prabowo. Di kubu Jokowi, selain Wiranto, ada pula mantan Wakil Panglima ABRI Letjen (Purn) Fahrul Rozi, mantan Komandan Detasemen-81 Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono,, dan mantan KSAD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu.
Sementara itu, di kubu Prabowo, ada mantan KSAD Jenderal (Purn) George Toisutta, mantan KSAD (Purn) Pramono Edhie Wibowo, mantan Panglima TNI (Purn) Djoko Santoso, dan mantan Kepala Staf Sosial Politik ABRI Letjen (Purn) Yunus Yosfiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.