Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romahurmuziy: Skor 4-2 untuk Prabowo-Hatta

Kompas.com - 10/06/2014, 17:25 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Bidang Strategi Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Romahurmuziy, menilai Prabowo-Hatta unggul dalam empat dari enam segmen debat kandidat capres-cawapres yang digelar pada Senin (9/6/2014) malam. "Skor 4-2 untuk Prabowo dan Hatta," ujar Romahurmuziy, yang akrab disapa Romi, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/6/2014).

Menurut Romi, kubu Prabowo-Hatta unggul saat Jokowi mengatakan bahwa pemimpin Indonesia nantinya diunggulkan karena prestasinya. Romi mengatakan, Jokowi mencontohkan dirinya sendiri dan pencapaian kerja yang telah dilakukannya selama menjabat sebagai Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta.

Pernyataan tersebut dinilai Romi tidak sesuai dengan kultur masyarakat Indonesia yang rendah hati karena dianggap membanggakan diri sendiri. "Kalaupun kita unggul, biarlah orang lain yang menilai kita unggul. Kita tidak perlu mengunggulkan diri sendiri karena memang, kalau betul-betul unggul, Anda akan dipilih oleh rakyat," kata Romi.

Sementara itu, pertanyaan JK soal HAM dalam sesi terakhir dianggap Romi sebagai bumerang. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan ini, orang justru akan simpati kepada Prabowo karena JK dianggap menyerang kubu lawan.

Romi mengakui, kubu Jokowi-JK unggul ketika Prabowo melontarkan pertanyaan mengenai sistem pemilihan kepala daerah dan pemekaran wilayah. Dua poin tersebut, kata Romi, dapat direspons oleh Jokowi-JK dengan baik. "Sudah dijawab JK, salah satu solusinya adalah pilkada serentak. Jokowi menjawabnya dengan pilkada langsung, tetapi untuk lebih murahnya pemilu serentak. Diulangi lagi jawabannya oleh Hatta," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com