Saat berpidato di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem, di Ancol, Jakarta, Selasa (27/5/2014), Megawati bercerita tentang saat dia secara resmi menjadi kader PDI (sebelum PDI Perjuangan) pada medio 1986.
Megawati bertutur, tak lama setelah mendaftar, dia berbincang dengan almarhum suaminya, Taufiq Kiemas. Kepada Taufiq, dia mengatakan bahwa suatu ketika dia akan menjadi ketua partai. "(Saat itu) suami saya bilang, 'Mana bisa? Kamu kan perempuan'," ujar Megawati.
Menanggapi komentar Taufiq, Megawati pun menjawab, "Saya bilang, lihat saja, perempuan apa saya ini," ujar dia sembari mengatakan bahwa Taufiq merupakan sparring partner untuknya. Megawati pun bertutur di depan forum ini bahwa dia merasa bertanggung jawab menyelesaikan tugas dari mendiang ayahnya, Soekarno.
"Saya sudah dikasih tugas, makanya saya (jadi) perempuan 'aneh', yaitu menjaga NKRI," kata Megawati. Namun, Megawati mengatakan, iklim politik di Indonesia memang aneh. Sampai sekarang baru dia yang menjadi ketua umum partai.
Dalam kesempatan itu, Megawati pun meminta rakyat lebih cerdas mengenali pemimpin sebelum memutuskan penggunaan hak pilihnya. "Saya akan meneruskan perjuangan Bung Karno dengan seluruh hati dan jiwa saya," ujar dia.
Pilihan mengusung Joko Widodo sebagai bakal calon presiden, menurut Megawati, merupakan bagian dari upaya meneruskan dan mewujudkan perjuangan Bung Karno itu. Bahkan dia bertutur "berkomunikasi" dengan mendiang ayahnya soal sosok Jokowi.
Bersama Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI, PDI-P pun mengusung Jokowi sebagai bakal calon presiden dan menyandingkannya dengan Jusuf Kalla sebagai bakal calon wakil presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.