Berdasarkan visi-misi Prabowo dan Hatta yang diunggah dalam laman Komisi Pemilihan Umum, pasangan ini menyatakan bakal meneruskan program pengembangan apartemen atau rumah susun oleh swasta dan BUMN untuk mengatasi masalah perumahan ini. Lahan yang dipakai, sebut mereka, adalah tanah yang disediakan oleh negara.
Pilihan membangun apartemen disebut sebagai solusi untuk mengatasi masalah perumahan sekaligus efisiensi penggunaan lahan di perkotaan. Targetnya, 2.000 menara apartemen dibangun untuk rakyat berpenghasilan rendah, dengan masing-masing berkapasitas 500 unit per menara.
Warga yang tinggal di apartemen tersebut, dalam paparan visi-misi itu, disebutkan harus membayar cicilan selama 20 tahun. Bunga dari harga yang harus dibayar itu disebut fix sebesar 5 persen setahun di perbankan konvensional.
Bila menggunakan perbankan syariah, besaran bagi hasil tahunan untuk harga per unit apartemen itu setara dengan bunga 5 persen di bank konvensional tersebut. Ada subsidi dari negara dalam harga dan besaran bunga atau bagi hasil tersebut.
Backlog adalah istilah yang dipakai merujuk pada kesenjangan antara kebutuhan dengan ketersediaan. Dalam konteks perumahan, definisi tersebut tak berbeda. Prabowo dan Hatta adalah pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang diusung Partai Gerindra bersama Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtara, Partai Bulan BIntang, dan Partai Golkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.