SUBANG, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo alias Jokowi mengaku prihatin terhadap kondisi pasar tradisional di Indonesia. Infrastruktur di hampir semua pasar dianggapnya buruk.
"90 persen pasar di Indonesia kondisinya lihat saja, kumuh, becek, ndak ada tempat parkir," ujar Jokowi di Pasar Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat pada Minggu (18/5/2014).
Menurut Jokowi, Indonesia pasti tersungkur dari negara-negara internasional jika kondisi tonggak ekonomi kerakyatan masih seperti itu. Jokowi menegaskan, pemerintah seharusnya memberikan perhatian khusus bagi pasar tradisional. Sebagai tonggak perekonomian, pasar tradisional harus dalam kondisi prima.
"Pasar itu tempat dijualnya produk-produk petani. Beras, sayur, gula, ikan, tahu, semua produk kita di pasar tradisional," lanjutnya.
Jika pasar tradisional dalam kondisi yang baik, Jokowi yakin, selain mendatangkan kesejahteraan, pasar juga menjadi pengembangan sosial budaya yang baik bagi masyarakat Indonesia.
"Pasar jadi ruang interaksi pembeli dan penjual. Bertemu, saling sapa, tawar menawar. Itu budaya khas Indonesia," ujarnya.
Atas dasar itulah, Jokowi mengaku selalu menjadikan penataan pasar sebagai program andalan, baik saat menjabat sebagai Wali Kota Surakarta atau kini sebagai gubernur Jakarta. Meski, di sisi lain, Jokowi mengaku bahwa blusukan-nya ke pasar-pasar tradisional juga mampu meningkatkan elektabilitasnya sebagai bakal capres.
"Ya, tentu saja, di pasar ini tempat keramaian, di mana orang berkumpul," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.