Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anis Matta: Orang Bilang Prabowo Menakutkan, tetapi...

Kompas.com - 17/05/2014, 16:45 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta terus melontarkan pujian kepada bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Anis menilai, Prabowo sebenarnya seorang demokrat sejati meskipun banyak yang menyebut Prabowo sebagai pribadi yang menakutkan.

"Orang-orang mengatakan bahwa Pak Prabowo ini pribadi yang menakutkan. Namun, saat diskusi banyak dengan beliau, kampanye bareng, beliau seorang demokrat sejati," kata Anis dalam pidato politiknya sebelum peresmian koalisi antara PKS dan Partai Gerindra di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (17/5/2014).

Prabowo pun tertawa mendengarnya. Menurut Anis, pendidikan di keluarga menjadikan Prabowo sebagai demokrat sejati, meskipun memiliki latar belakang sebagai tentara. Anis juga menyampaikan bahwa Prabowo memiliki pribadi yang kuat.

"Ini kombinasi unik, seseorang dengan pribadi yang kuat bisa menjadi demokrat sejati. Menjadi demokrat sejati bukan berarti mendengarkan semua orang lalu tak bisa mengambil keputusan. Menjadi pribadi yang kuat bukan berarti bisa menjadikan kita diktator," lanjutnya.

Anis juga menyebut Prabowo adalah calon presiden bagi semua masyarakat. Prabowo pun disambut tepuk tangan meriah oleh kader PKS. Keduanya resmi berkoalisi dengan menandatangani piagam kesepakatan bersama Partai Gerindra-PKS tahun 2014-2019.

Kontrak politik itu ditandatangani oleh Anis Matta, Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan Sekretaris Jenderal Taufik Ridho, sekitar pukul 14.20 WIB. Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Prabowo dan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.

Kontrak politik ini juga dihadiri sejumlah petinggi dari kedua partai, di antaranya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS Untung Wahono, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Sebelum penandatanganan itu, PKS membacakan tilawah Al Quran dan ditutup dengan nasihat serta doa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com