Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum "Nyapres", Jokowi Harus Minta Izin ke Presiden

Kompas.com - 05/05/2014, 15:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo harus mengantongi izin dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar dapat mendaftarkan diri sebagai calon presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri Didik Suprayitno mengatakan, izin tersebut merupakan salah satu dokumen yang harus diserahkan kepada KPU. Syarat itu, kata dia, juga berlaku bagi semua pimpinan daerah yang akan mengajukan diri di Pilpres 2014. 

"Surat izin itu sebagai salah satu dokumen yang diserahkan ke KPU oleh partai politik atau gabungan parpol untuk mencalonkan presiden," kata Didik, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Senin (5/5/2014).

Permohonan izin disampaikan kepada KPU paling lambat tujuh hari sebelum pendaftaran. Pendaftaran capres dan cawapres dimulai (18/5/2014) mendatang. Hal itu sesuai dengan UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pilpres pasal 7 ayat 1 yang menyatakan: Kepala daerah dan atau wakilnya (provinsi atau kabupaten/kota), yang dicalonkan parpol sebagai calon presiden atau wakil presiden harus meminta izin kepada presiden.

Aturan tersebut juga diperkuat dengan Peraturan Mendagri Nomor 13 Tahun 2009 Pasal 9 yang mengatur kepala daerah yang dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik sebagai calon presiden atau calon wakil presiden harus mengajukan permohonan izin kepada presiden.

"Sesuai dengan aturan itu, gubernur yang maju menjadi capres tidak harus mundur sebelum terpilih. Hanya saja, kepala daerah harus mengambil cuti," kata Didik.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menggantikan tugas Jokowi sebagai gubernur untuk sementara waktu. Basuki akan bertindak sebagai Pelaksana Harian (Plh) Gubernur DKI Jakarta.

Sekedar informasi, Jokowi merupakan bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Rencananya, Jokowi akan mengambil cuti dari kegiatan kegubernurannya dan melaksanakan kampanye mulai 18 Mei 2014 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com