Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hari Ini, Pengumuman Cawapres Jokowi Mungkin pada Jumat Lain

Kompas.com - 25/04/2014, 19:57 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih belum memutuskan bakal calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pemilu Presiden 2014. Saat ini, seluruh pengurus partai masih melakukan kajian untuk menentukan figur paling tepat yang akan diusung menjadi pendamping Jokowi.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Achmad Basarah menjelaskan, bakal cawapres untuk Jokowi akan ditetapkan pada hari yang telah diperhitungkan. Penentuannya tidak akan melebihi dari 20 Mei 2014 karena merupakan batas akhir pendaftaran pasangan capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kalaupun nantinya keputusan bakal cawapres untuk Jokowi benar dilakukan di hari Jumat, maka masih banyak tersedia hari Jumat sebelum batas akhir pendaftaran," kata Basarah di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2014).

Dengan alasan itu, Basarah meminta semua pihak untuk bersabar. PDI-P memerlukan jaminan suasana kondusif untuk mengambil keputusan penting terkait nama bakal cawapres untuk Jokowi.

"Karena yang akan diputuskan oleh Bu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) adalah menyangkut dua orang kader bangsa yang akan ditugaskan menjadi nakhoda kapal besar. Kami harus ekstra hati-hati dan jernih dalam mengambil keputusan tersebut," ujarnya.

Basarah membantah jika penentuan bakal cawapres itu akan dilakukan pada hari ini. Hari ini Megawati memiliki agenda pribadi di Bogor dan sejumlah pengurus partainya menggelar rapat di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Agendanya adalah membahas mekanisme dan penetapan sistem penugasan kader partai yang akan ditugaskan sebagai pimpinan DPRD provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Rapat itu digelar sebagai salah satu tindak lanjut setelah hasil hitung cepat pileg diketahui.

Sebelumnya, Basarah mengatakan bahwa penetapan bakal cawapres untuk Jokowi akan dilakukan pada hari Jumat. Hari tersebut kemudian disebut sebagai Jumat suci. PDI-P memberikan mandat untuk Jokowi menjadi bakal capres tepat pada hari Jumat (14/3/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Basuki-Raja Juli Antoni Jamin Pembangunan IKN Tetap Cepat

Jokowi Minta Basuki-Raja Juli Antoni Jamin Pembangunan IKN Tetap Cepat

Nasional
Basuki Sebut Rencana Jokowi Berkantor di IKN Tetap On Schedule Meski Kepala Otorita Mundur

Basuki Sebut Rencana Jokowi Berkantor di IKN Tetap On Schedule Meski Kepala Otorita Mundur

Nasional
Basuki Bantah Kepala Otorita IKN Mundur karena Upacara 17 Agustus

Basuki Bantah Kepala Otorita IKN Mundur karena Upacara 17 Agustus

Nasional
SYL Tilap Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan hingga 50 Persen

SYL Tilap Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan hingga 50 Persen

Nasional
Profil Bambang Susantono, 2 Tahun Jabat Kepala Otorita IKN

Profil Bambang Susantono, 2 Tahun Jabat Kepala Otorita IKN

Nasional
Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Nasional
Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Nasional
Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak sampai Desember

Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak sampai Desember

Nasional
Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Rupiah Usai Geledah Kamar SYL

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Rupiah Usai Geledah Kamar SYL

Nasional
PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

Nasional
Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Nasional
Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com