Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Aburizal sebagai Capres Pendapat Pribadi Akbar Tandjung

Kompas.com - 14/04/2014, 22:03 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Panjaitan mengatakan bahwa pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung tentang rencana mengevaluasi pencalonan Aburizal Bakrie sebagai presiden merupakan pendapat pribadi dan bukan atas nama Golkar. Menurutnya, Golkar tetap konsisten untuk mencalonkan Aburizal sebagai capres pada pilpres mendatang.

"Terkait dengan masalah statement Pak Akbar Tandjung kemarin, itu beliau bukan mengatasnamakan Dewan Pertimbangan Golkar, tetapi itu hak pribadi beliau," kata Luhut dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (14/4/2014).

Ia menyebutkan, Golkar tidak akan memberikan sanksi kepada Akbar Tandjung atas pernyataannya tersebut. Menurutnya, saat ini partainya masih fokus untuk memenangkan Aburizal pada pemilu presiden nanti. "Saya kira tidak perlu sanksi-sanksi. Tidak ada gunanya sanksi-sanksi itu. Pak Akbar kan sudah senior, tahu dirilah," ujarnya.

Akbar melontarkan wacana evaluasi pencapresan Aburizal setelah melihat perolehan suara Golkar berdasarkan hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei pada Pemilu Legislatif 9 April 2014. Berdasarkan hitung cepat itu, Golkar diprediksi hanya memperoleh 15 persen suara. Ini artinya Golkar harus berkoalisi dengan partai lain untuk dapat bersama-sama mengajukan capres dan cawapres.

Luhut mengatakan, hampir semua partai tidak dapat memperoleh dukungan suara sesuai dengan target yang diinginkan, begitu pula Golkar. Kendati demikian, ia mengatakan, perolehan suara Golkar pada pemilu saat ini lebih baik dari Pemilu 2009, yakni sebesar 14,45 persen.

Luhut memaklumi bahwa suara yang diperoleh Golkar berdasarkan hasil hitung cepat masih jauh dari target partai, yakni 23-25 persen. Namun, menurutnya, wajar jika parpol mematok target suara tinggi karena untuk memacu kinerja mesin partai guna meraih dukungan sebesar-besarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com