Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar: Pencapresan Ical Akan Dibahas

Kompas.com - 12/04/2014, 18:12 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, pihaknya akan membahas kembali rencana partai untuk mengusung Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden (capres).

Pasalnya, berdasarkan hasil penghitungan cepat perolehan suara Pemilu Legislatif 9 April lalu, Partai Golkar mendapat suara tidak sampai 20 persen.

"Kalau prosentase yang 14 persen itu ternyata tidak menghasilkan dukungan kursi 20 persen, saya memperkirakan akan ada pembahasan-pembahasan baru mengenai langkah-langkah berikutnya dari partai," ujar Akbar usai diskusi "Prediksi Peta Koalisi" di Jakarta Selatan, Sabtu (12/4/2014).

Dia mengatakan, internal Partai Golkar akan membahas apakah pencalonan Ical akan dilanjutkan atau tidak. Jika dilanjutkan, kata Akbar, artinya partai berlambang pohon beringin itu harus berkoalisi dengan partai lain.  "Kalau berkoalisi kan kita harus dengar suara, saran dari partai kita ajak berkoalisi," tuturnya.

Ia menyebutkan,  mungkin saja partai yang diajak berkoalisi tidak ingin Ical menjadi capres. "Apakah tidak lebih tepat kalau kita misal mencari opsi baru," lanjutnya.

Akbar mengatakan, tidak mudah bagi Partai Golkar jika terpaksa menurunkan Ical menjadi calon wakil presiden. Pasalnya, kata dia, selama ini Ical selalu menempatkan diri sebagai capres, bukan cawapres Partai Golkar.

"Menjadi aneh kalau dia kemudian tiba-tiba jadi cawapres, tentu dipertanyakan alasan-alasannya dan tentu akan ada impilikasi-implikasi ke dalam intern Partai Golkar," katanya.

Beberapa lembaga survei merilis hasil penghitungan cepat perolehan suara Pemilu Legislatif. Tidak ada satu pun partai yang diprediksi mendapat suara 20 persen sehingga dapat mengusung capres sendiri tanpa berkoalisi.  Perolehan suara Partai Golkar berada di peringkat kedua di bawah Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com