"Muhaimin itu kalau dalam bahasa Inggris saya menyebutnya clever, tapi kalau dalam bahasa Indonesia saya menyebutnya licik," kata Ikrar Media Centre LIPI di Jakarta, Kamis (10/4/2014) siang.
PKB selama ini menggadang-gadang tiga bakal calon presiden sekaligus, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Presiden RI Jusuf Kalla, dan pedangdut Rhoma Irama. Ketiga tokoh tersebut, menurut Ikrar, telah berhasil dimanfaatkan oleh PKB untuk menggalang dukungan dari masyarakat. Mahfud dan Kalla telah menyedot suara masyarakat kalangan menengah ke atas. Adapun Rhoma telah menyedot suara masyarakat menengah kebawah yang populasinya cukup besar.
"Survei Saiful Mujani menunjukkan, sebelum Rhoma diusung oleh PKB, enggak ada perubahan suara signifikan. Namun, setelah Rhoma digembar-gemborkan, barulah suara PKB naik. Begitu juga bagi JK dan Mahfud. Menyaring suara educated people dan civil society berhasil dimainkan dengan baik oleh Cak Imin," ujarnya.
Menurut Ikrar, PKB sebetulnya hanya akan mengambil satu dari tiga bakal capres itu untuk diusung. Ikrar pun sudah memperkirakan siapa yang akan dipilih PKB. "Dia (Muhaimin) kan sudah bilang, akan melihat realita politik yang ada. Tapi saya pikir Rhoma sudah tidak akan diusung. Begitu juga JK karena dia masih kader Golkar. Jadi saya pikir Mahfud yang akan dipilih oleh PKB," ujarnya.
Berdasarkan hasil sementara hitung cepat beberapa lembaga survei, PKB memperoleh peningkatan suara yang relatif signifikan dalam pileg tahun ini. Dari hasil hitung cepat Litbang Kompas berdasarkan data yang terkumpul sebesar 93 persen, PKB memperoleh 9,13 persen. Pada Pemilu 2009, PKB memperoleh 4,9 persen suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.