Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Optimalkan BUMN, Jangan Malah Dijual ke Asing...

Kompas.com - 29/03/2014, 07:00 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, partainya berkomitmen penuh menjadikan badan usaha milik negara (BUMN) sebagai ujung tombak kedaulatan ekonomi Indonesia. Negara harus berperan ekstra mengoptimalkan BUMN dan bukan justru menjualnya kepada negara lain.

Komitmen tersebut masuk dalam enam program aksi transformasi bangsa yang akan dijalankan Gerindra jika berkesempatan berkuasa pada 2014-2019. Meski Indonesia memiliki lebih dari 150 BUMN, ujar dia, baru sedikit dari perusahaan milik negara tersebut yang berperan sesuai dengan harapan.

"Sebagian besar BUMN belum memiliki nilai strategis bagi perkonomian bangsa," kata Fadli dalam pernyataan tertulis yang diterima pada Jumat (28/3/2014) malam. Sebagai solusi, ujar dia, negara wajib mengambil peran ekstra.

Peran ekstra tersebut, papar Fadli, dalam artian negara harus berani mengucurkan anggaran lebih untuk membiayai sektor yang memiliki risiko besar seperti pertanian. "Termasuk (untuk) riset dan pengembangannya," sebut dia.

Fadli berkeyakinan langkah tersebut dapat menjamin kelangsungan usaha sekaligus meneguhkan posisi BUMN yang dikelola negara serta memberi keuntungan finansial. Hal ini sejalan dengan Pasal 33 ayat 2 UUD RI 1945 yang mengamanatkan bahwa cabang-cabang produksi yang memenuhi hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara.

“BUMN juga harus berperan apabila pasar tidak dapat berfungsi dengan baik," tegas Fadli. Sebagai pemegang kendali dan pemegang saham BUMN, imbuh dia, pemerintah harus pula mendorong BUMN agar lebih aktif dan dominan berkontribusi dalam mencapai kedaulatan ekonomi.

Di sinilah, tegas Fadli, BUMN merupakan aset berharga yang tak dapat seenaknya dijual oleh pemerintah pada asing. "Sebagai aset negara yang sangat penting maka harus sepenuhnya dikuasai dan dijaga oleh negara. Jangan sampai dikuasai oleh pihak asing," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com