Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melanie Subono: Pemerintah Seharusnya Bayar Diat Satinah Rp 21 Miliar

Kompas.com - 26/03/2014, 21:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Duta Anti-perbudakan Migrant Care Melanie Subono mengatakan, pemerintah seharusnya bertanggung jawab dengan membayar tunai uang darah atau diat Rp 21 miliar bagi tenaga kerja Indonesia (TKI), Satinah, yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. Satinah terlibat dalam kasus pembunuhan majikannya. 

Menurut Melanie, tingginya diat untuk Satinah karena kelalaian pemerintah. 

"Ini kan salah pemerintah, ya bayar dong. Punya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Rp 83 triliun, tapi Rp 21 miliar enggak bisa, come on. Jalan-jalan naik pesawat bisa," kata Melanie dalam jumpa pers di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (26/3/2014) siang. 

Ia mengatakan, awalnya pada 2011 lalu, diat Satinah sebesar Rp 1,25 miliar. Namun, saat itu, pemerintah tak langsung membantu pembayarannya hingga akhirnya melonjak hingga Rp 21 miliar. 

 
"Tahun 2011 diat Satinah hanya Rp 1,25 miliar lalu dinaikin seperti sekarang. Itu dicuekin pemerintah jadi begitu (naik). Jadi siapa yang bodoh kalau begitu?"  
 
Melanie juga menyayangkan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang hanya berkirim surat dengan Raja Arab Saudi. Alasannya, batas waktu pelunasan diat Satinah sudah semakin dekat.  

"Orang sudah mepet, kalau dia kirim surat dan merasa cukup (waktunya) ya enggak apa-apa. Kalau sekarang buang waktu banget," kata Melanie. 

Sebelumnya, Presiden menanggapi tingginya desakan masyarakat terhadap pembebasan Satinah. SBY mempertanyakan apakah diat tersebut benar-benar perlu diberikan.

"Ini sedang kami negosiasikan urusan Satinah, (diat) mencapai di atas Rp 20 miliar. Rakyat harus tahu, apakah negara harus menanggung terus? Puluhan miliar dikeluarkan. Bagaimana keadilannya dengan rakyat di dalam negeri? Mari bicarakan baik-baik," kata Presiden saat membuka rapat terbatas di kantor kepresidenan, Rabu siang.

Presiden mengatakan, pemerintah saat ini berusaha keras untuk membebaskan Satinah dari hukuman mati. Namun, Presiden juga meminta agar para tenaga kerja Indonesia (TKI) menjaga perilakunya agar tidak sampai terkena perkara hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com