Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Edhie: Anak-anak Datang ke Kampanye, Kenapa Dicurigai?

Kompas.com - 17/03/2014, 20:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mengatakan, sulit untuk membatasi kehadiran anak-anak di lokasi kampanye. Pada kampanye Partai Demokrat hari ini, Senin (17/3/2014), di Bantul, DI Yogyakarta, masih terlihat anak-anak berada di tengah kerumunan massa kampanye. Padahal, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sudah memberikan peringatan pada partai-partai politik untuk tak melibatkan anak-anak dalam aktivitas kampanyenya. 

"Memang kami imbau untuk tidak membawa anak-anak. Tapi, kalau ditinggal di rumah, bagaimana menjaganya? Padahal, orangtuanya antusias mau datang kampanye," ujar Pramono, dalam jumpa pers, seusai kampanye kedua Partai Demokrat di Bantul, DI Yogyakarta.

Yang terpenting, kata Pramono, anak-anak tersebut tidak diminta membawa atribut partai. Ia menilai, kedatangan anak-anak ialah untuk menikmati hiburan yang disuguhkan partai. 

"Mungkin ada yang mau lihat Wali, Cici Faramida, Rio Febrian, kan tidak bisa dihalangi. Kalau mereka ikut kan anak-anak enggak nyoblos. Jadi, kenapa sih dicurigai?" kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat tersebut.

Pantauan Kompas.com, di lokasi kampanye Demokrat di Lapangan Pendowoharjo terlihat puluhan anak-anak datang bersama para orangtuanya. Beberapa di antara mereka ada yang membawa poster bertuliskan, "Bantul Loves SBY" dan poster bergambar logo Partai Demokrat.

Pembawa acara yang disewa Demokrat, Edwin dan Jodie, pun mengingatkan orangtua untuk tidak membawa anaknya. Kalaupun harus membawa anak-anak, kata Jodie, mereka tidak diperbolehkan membawa atribut dan berada di tempat yang terkena terik matahari.

"Di sini dipantau sama Panwas. Jadi, kalau ada yang bawa anak, tolong anaknya jangan dipakai atribut Demokrat. Anggap saja, mereka datang untuk piknik," kata Jodie kepada ribuan orang yang menghadiri kampanye Demokrat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com