Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Singgung Parpol Islam Sodorkan Caleg Artis Seronok

Kompas.com - 12/03/2014, 22:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyinggung ada beberapa partai politik Islam nekat mengusung calon legislatif dari kalangan artis yang identik dengan hal pornografi dan pornoaksi. Dia tidak habis pikir apa pertimbangan parpol itu.

"Ada parpol, sudah jelas parpol Islam, kemudian punya caleg, calegnya mantan artis, tapi artisnya artis seronok. Itu parpol Islam loh," ujar Jokowi di dalam diskusi Nahdlatul Ulama di Hotel Lumire, Senen, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/3/2014) malam.

"Tapi, jangan tanya artisnya siapa, parpolnya apa. Tapi, itu yang jelas banyak. Kan sudah tahu semua, ngapain disebut," ujarnya.

Jokowi mengatakan, banyak parpol yang mengusung asas Islam tetapi sudah menjauh dari aksi dakwah. Parpol tersebut, lanjut Jokowi, banyak yang menghalalkan segala cara di dunia politik ini demi meraup suara semata tanpa mengedepankan aksi dakwah.

Meski mengaku tak mahir berpolitik, Jokowi melihat gejala tersebut setiap dia turun ke masyarakat, menyerap aspirasi mereka. "Kalau mau berpolitik, mestinya integritas yang dipakai, mestinya kemanfaatan yang dipakai, namun yang kita lihat saat ini, hanya perebutan kekuasaan. Kecenderungannya seperti itu," ujarnya.

Jokowi berharap pada tahun politik ini, banyak parpol Islam yang meninggalkan cara-cara demikian untuk meraup suara. Jokowi menyarankan agar cara yang digunakan haruslah cara yang juga merangsang partisipasi masyarakat sendiri.

Jokowi hadir dalam acara tersebut sebagai salah satu narasumber. Selain dia, hadir pula narasumber lain, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Acara yang dimoderatori oleh Masduki Baidowi, Wasekjen NU, berlangsung meriah. Puluhan aktivis NU hadir di dalam acara yang berlangsung sekitar 45 menit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com