Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Ibas Diperiksa jika Keterangannya Dibutuhkan

Kompas.com - 29/01/2014, 09:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi tak punya kekhawatiran untuk memeriksa Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas yang merupakan anak bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono apabila keterangannya dibutuhkan untuk pembuktian perkara dugaan korupsi. KPK juga siap mempertanggungjawabkan kinerjanya dalam penyidikan kasus korupsi.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, tudingan sebagian politikus bahwa KPK melakukan politisasi kasus karena tidak berani memanggil nama tertentu, termasuk Ibas, sama sekali tidak berdasar. Apabila keterangan Ibas dibutuhkan untuk kepentingan pembuktian kasus korupsi, tidak ada alasan bagi KPK untuk tidak memanggilnya.

”Namun, saat ini, tidak ada alasan memanggil Ibas untuk diperiksa karena tidak ada kepentingan untuk membuktikan kasus korupsi,” kata Bambang dalam diskusi bertema ”Pemberantasan Korupsi Politik, Politisasi Pemberantasan Korupsi” di Jakarta, Selasa (28/1). Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Guru Besar Hukum Universitas Airlangga JE Sahetapy juga menjadi pembicara dalam diskusi ini.

Menurut Bambang, kinerja KPK diaudit Badan Pemeriksa Keuangan. KPK juga punya mekanisme internal yang menjamin penyidikan, termasuk pemanggilan saksi, dapat dipertanggungjawabkan.

”Di KPK, ada pengawas internal dan punya bagian yang namanya eksaminasi. Kami sedang membangun basis kompetensi di pengawas internal terhadap bagian penindakan. Forum penentuan saksi dilakukan dengan satgas dan kontrol dari deputi. Penyidik memang punya kebebasan siapa yang akan dipanggil, tetapi ada mekanisme kontrol,” tutur Bambang.

Dalam penyidikan, juga ada mekanisme, yaitu penyidik berkomunikasi dengan penuntut. ”Kami pernah kecolongan, ada penyidik melakukan pemerasan. Kami tangkap sendiri, kami proses dan hukumannya maksimal,” ujarnya.

Jusuf Kalla mengatakan, KPK tidak perlu memedulikan tudingan sejumlah politikus bahwa ada politisasi dalam pemberantasan korupsi di KPK. KPK harus yakin dengan yang dilakukannya karena bisa membuktikan kebenarannya. ”Kalau keyakinan dijalankan, orang mau ngapain juga terserah. Hanya buktilah yang bisa menilai KPK bisa dipercaya atau tidak percaya. KPK dikritik jika tak bisa membuktikan kinerjanya dengan baik,” kata Kalla.

Secara terpisah, Palmer Situmorang, Ketua Tim Advokat dan Konsultan Hukum Susilo Bambang Yudhoyono dan Keluarga, memastikan, Ibas akan memenuhi panggilan KPK jika dipanggil lembaga itu. ”Tidak ada keengganan sama sekali dari kami. Bapak SBY selalu mendukung kerja KPK,” ujarnya. (BIL/A03)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Nasional
Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Nasional
Megawati Kenang Drama 'Dokter Setan' yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Megawati Kenang Drama "Dokter Setan" yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Nasional
Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com