Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas dan Akil, Fenomena Berita Korupsi 2013

Kompas.com - 10/12/2013, 11:51 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan kasus skandal proyek Hambalang merajai pemberitaan terkait kasus korupsi sepanjang 2013. Pemberitaan pernyataan Anas hanya dikalahkan berita dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selama rentang 1 Januari 2013 sampai 9 Desember 2013 petang, pemberitaan di media massa tentang kasus korupsi pun melejit dibandingkan pada 2012. Pemberitaan topik ini, antara lain dipantau oleh Indonesia Indicator.

"Sepanjang 2013, pemberitaan setiap bulan tak pernah sepi dari kasus korupsi, rata-rata ada 12.656 berita per bulan," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang, dalam laporan hasil surveinya, Selasa (10/12/2013).

Pemonitoran yang dilakukan lembaga ini terhadap semua media massa di Indonesia mendapatkan pada 1 Januari 2013 sampai 9 Desember 2013 terdapat 8,14 persen dari 1.872.234 berita terkait kasus korupsi.

Jumlah berita terkait korupsi pada 2013 tercatat 152.346 pemberitaan. Angka ini jauh melampaui pemberitaan korupsi sepanjang 2012, yang mencatatkan 107.936 berita dengan rata-rata berita per bulan 8.995 berita.

Pengumpulan berita oleh Indonesia Indicator, kata Rustika, memanfaatkan tekonologi informasi yang secara real time dan otomatis melacak semua pemberitaan yang diunggah melalui internet, termasuk media sosial dan media cetak yang memiliki versi koran elektronik, dengan pengecualian berita infotainment.

Anas dan Akil

Sepuluh nama yang menempati peringkat kemunculan tertinggi di pemberitaan terkait korupsi pada 2013 adalah Anas Urbaningrum, Johan Budi, Luthfi Hasan Ishaaq, Susilo Bambang Yudhoyono, Abraham Samad, Ahmad Fathanah, Akil Mochtar, Djoko Susilo, Priharsa Nugraha, dan Rudi Rubiandini.

Masuknya nama Akil, kata Rustika, menarik dicermati. Sebelum KPK menangkap tangan Akil terkait dugaan suap dalam penanganan sengketa pemilu kepala daerah, nama Akil nyaris tak pernah muncul dalam berita bertopik korupsi. "Hanya dalam waktu satu bulan, nama Akil langsung masuk 10 besar," ujar dia.

Dari sepuluh nama di atas, Indonesia Indicator menempatkan Juru Bicara KPK Johan Budi, Ketua KPK Abraham Samad, dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tiga besar pemberi pengaruh dalam berita terkait korupsi.

Namun, sorotan lebih tajam diarahkan kepada Anas dan M Nazaruddin yang ternyata berada pada peringkat keempat dan kelima yang dinilai berpengaruh terhadap pemberitaan.

Anas dan Nazaruddin bahkan melampaui pegiat antikorupsi seperti Emerson Yuntho dan Abdullah Dahlan dari Indonesia Corruption Watch. Sepanjang 2013, Anas tercatat dikutip dalam 10.613 berita, dan Nazaruddin dalam 5.663 pernyataan sekalipun sudah berada di balik jeruji.

Sementara itu, Emerson tercatat dikutip dalam 1.346 berita dan Dahlan di 1.139 berita. "Elemen masyarakat sipil belum cukup kuat mewarnai ruang publik dalam memberikan tekanan atau membangun opini terkait topik korupsi," ujar Rustika.

Hambalang, kuota impor sapi, dan suap sengketa pilkada

Istimewa Peringkat atas porsi pemberitaan terhadap kasus korupsi yang populer sepanjang 2013.
Dari sisi kasus, skandal proyek Hambalang merajai berita terkait korupsi, dengan mewarnai 14 persen pemberitaan topik itu. Menyusul kemudian adalah kasus dugaan suap dalam penetapan kuota impor sapi yang menjerat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq (10 persen).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Nasional
Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Nasional
Megawati Kenang Drama 'Dokter Setan' yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Megawati Kenang Drama "Dokter Setan" yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Nasional
Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com