Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR, Lembaga Paling Banyak Laporkan Gratifikasi

Kompas.com - 09/12/2013, 17:15 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat menjadi lembaga yang dinilai paling sering melaporkan gratifikasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi sepanjang tahun 2013. Selain DPR, dua lembaga Pemerintahan pusat yang dianggap rajin melaporkan gratifikasi adalah Kementerian Keuangan serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Penilaian ini disampaikan Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono dalam acara Pekan Antikorupsi 2013 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (9/12/2013). "Pemenang bukan berarti institusi ini bebas korupsi tapi penghargaan KPK kepada mereka karena kepatuhan melaporkan gratifikasi," kata Giri.

KPK pun memberikan penghargaan kepada DPR dan dua Kementerian itu secara simbolik. Ketua DPR Marzuki Alie dalam acara yang sama menyampaikan hal ini menunjukkan bahwa banyak ruang penerimaan gratifikasi oleh anggota Dewan.

"Yang menjadi catatan, beberapa sahabat saya, ketika mereka mengembalikan pemberian, tidak menjadi masalah, ini yang ditakuti, dipanggil berulang-ulang, itu yang buat mereka takut. Bahwa mana kala mereka mengembalikan, cukup dicatat dengan dengarkan tidak dipanggil, saya yakin kalau kaya gitu yang kembalikan lebih banyak," tutur Marzuki.

Selain tiga lembaga di pemerintahan pusat tersebut, KPK memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang dianggap patut mengembalikan gratifikasi, yakni Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Pemerintah Kota Semarang. KPK juga memberikan penghargaan kepada Pertamina sebagai instansi yang menerapkan sistem pengendalian gratifikasi dan kepada Bank BJB Banten sebagai BUMD dengan total laporan gratifikasi terbanyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com