Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB: Mahfud MD Paling Diinginkan Nahdliyin

Kompas.com - 09/12/2013, 05:50 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa sosok mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD paling banyak diinginkan atau didukung oleh warga Nahdliyin, sebutan untuk warga Nahdlatul Ulama (NU).

Mahfud menjadi salah satu kandidat calon presiden (capres) PKB selain pedangdut Rhoma Irama dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

"Kalau Nahdliyin, Mahfud," kata Muhaimin ketika ditanya seusai acara diskusi PKB dan Masa Depan Politik Nahdliyin di Jakarta, Minggu (8/12/2013).

Menurut Muhaimin, kredibilitas Mahfud tak perlu diragukan lagi. Mahfud pernah menjabat Menteri Pertahanan pada era Presiden RI dijabat oleh Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Ya, kredibilitas nomor satu. Kan, semua tahu Mahfud kredibilitasnya oke-lah," katanya.

Muhaimin mengatakan, dia masih menganggap Mahfud bagian dari PKB. Di samping itu, dia melihat Mahfud juga telah banyak dilirik partai lain. Untuk itu, tak ada alasan bagi PKB untuk tidak menjadikan Mahfud salah satu kandidat capres.

"Mahfud dia memang keluarga kita. Banyak yang ingin calonkan Mahfud di luar PKB. Kan lucu kalau orang di luar PKB mau Mahfud, tapi kita tidak," katanya.

Mahfud sendiri telah mendeklarasikan diri untuk siap maju dan bertarung dalam Pilpres 2014. Awalnya ia sempat ditawari ikut seleksi calon presiden melalui Konvensi Partai Demokrat, tapi akhirnya Mahfud menolak dengan alasan ragu pada konvensi tersebut.

Mahfud kemudian menyatakan ketertarikan untuk maju bersama PKB. Mahfud beralasan dirinya adalah kader PKB sebelum keluar dari partai pada tahun 2008 untuk menjadi ketua MK.

Dia juga sudah merasa senyawa dengan jiwa politik Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB. Pria asal Madura itu mengatakan, sejak masih kecil, dunianya juga diisi dengan kehidupan bersama Nahdliyin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com