“Sampai sekarang masih ketemu. Tapi itu bukan koalisi, lebih seperti forum diskusi saja. Yang namanya koalisi poros tengah itu tidak ada,” ujar Dradjad, saat berkunjung ke Redaksi Kompas.com, Selasa (3/12/2013).
Dradjad mengatakan, forum itu dihadiri oleh petinggi Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, serta Partai Amanat Nasional. Peluang berkoalisinya partai-partai ini, menurut Dradjad, tergantung hasil pemilihan legislatif.
“Jadi partai-partai ini berkumpul ketika saatnya dibutuhkan pada 2013 nanti, komunikasi sudah dijalankan. Kalau komunikasi tidak dijalankan, maka akan susah April nanti itu. Chesmistry dari sekarang sudah mulai dibangun. Nanti tergantung strategi partai masing-masing,” kata Dradjad.
Ekonom yang juga mantan anggota DPR itu, menilai, kemungkinan lainnya, forum partai Islam ini juga tak akan membentuk koalisi. Bisa saja, masing-masing partai Islam akan bersatu dengan dua kelompok koalisi yang kemungkinan akan dipimpinPDI Perjuangan dan Partai Golkar.
“Kalau pun tidak, maka berpisahnya pun akan baik-baik,” ujar Dradjad.
Sebelumnya diberitakan, partai-partai Islam akan bersatu membuat kekuatan baru seperti pada masa awal Reformasi. Koalisi itu disebut dengan poros tengah jilid II. Dalam forum tersebut kerap dibahas secara intensif sejumlah masalah bangsa, kenegaraan, sampai membahas sosok pemimpin pada 2014.
Sempat muncul dua nama yang diusulkan menjadi calon presiden dari koalisi poros tengah, yaitu Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Mahfud MD. Pemikiran utama forum itu adalah bagaimana partai dan ormas Islam bersatu dalam merespons persoalan kepemimpinan 2014.
Mahfud MD mengakui bahwa ia merupakan salah satu nama yang disebut sebagai calon yang akan diusung. Namun, ia mengatakan, waktu menuju pemilihan presiden masih panjang, dan perkembangan selanjutnya masih perlu diamati. Namun, hal ini dibantah Dradjad. Dia memastikan saat ini belum ada pembicaraan soal kandidat capres yang akan diusung dalam forum partai Islam tersebut.
“Masih tergantung pileg semuanya,” ucap Dradjad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.