Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Tes Kejiwaan Polisi Bersenpi Secara Berkala

Kompas.com - 06/11/2013, 09:54 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Marzuki Alie mengusulkan agar semua anggota kepolisian yang diberikan senjata api untuk menjalani tes kejiwaan secara berkala. Langkah itu harus dilakukan agar tidak ada lagi polisi yang menggunakan senjatanya untuk melukai, bahkan membunuh warga.

Marzuki mengatakan, hasil tes kejiwaan berguna sebagai rekomendasi apakah anggota tersebut layak diberikan senjata api atau tidak. Jika tidak layak, maka senjata api (senpi) perlu ditarik. Pasalnya, kata dia, anggota Polri dipersenjatai untuk melindungi masyarakat, bukan untuk mengintimidasi atau membunuh warga.

"Polisi diberikan senjata bukan untuk melukai rakyatnya. Saya kira perlu dilakukan uji kejiwaan secara berkala," kata Marzuki saat dihubungi, Rabu (6/11/2013) pagi.

Hal itu dikatakan Marzuki dalam menyikapi penembakan seorang anggota satpam, Bachrudin (30), yang dilakukan oleh anggota Brimob Polri, Briptu W, di Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11/2013) malam.

Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, ada kemungkinan anggota Polri mengalami gangguan psikologis akibat tekanan dari beban kerja yang berat. "Nanti kan bisa ditentukan, tes tersebut dilakukan berapa tahun sekali. Ini penting untuk mengetahui kesiapan mental anggota yang memegang senjata," ujarnya.

Terkait penembakan di Cengkareng, Marzuki menilai ada suatu masalah di Kesatuan Brimob. Bakal calon presiden itu meminta kepolisian menyelesaikan permasalahan tersebut agar peristiwa serupa tidak terulang.

Seperti diberitakan, Briptu W kerap mendatangi kompleks Ruko Seribu Blok L Galaxy, Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, dalam keadaan mabuk. Pelaku juga dikenal menguasai kawasan itu. Ia meminta satpam di kompleks ruko tersebut untuk patuh kepadanya.

Sebelum menembak Bachrudin, pelaku menegur korban karena tidak memberi hormat kepadanya. Pelaku kemudian menyuruh korban yang baru tiga bulan bekerja di sana untuk melakukan push-up sebagai hukuman. Korban merasa tidak bersalah dan menolak perintah pelaku. Pelaku lalu marah dan menembak korban dari jarak sekitar setengah meter. Korban langsung terjatuh dan tewas di tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com