Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Bongkar Korupsi di MK, Periksa Supir Akil!

Kompas.com - 16/10/2013, 21:44 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Komisi Pemberantasan Korupsi diharapkan bergerak cepat dalam mengusut kasus dugaan korupsi yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar. Kepastian ada tidaknya keterlibatan hakim konstitusi lain diperlukan untuk mengurangi kecurigaan publik terhadap MK.

"Percepat penanganan kasus di KPK. Kalau enggak, hakim konstitusi akan dicurigai terus," kata pakar hukum tata negara Refly Harun di Jakarta, Rabu (16/10/2013).

Refly mengatakan, jika KPK hanya ingin memproses Akil, maka penyidikan kasus suap dalam penanganan sengketa hasil pilkada Lebak, Banten, dan pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah sudah cukup untuk menjerat Akil. Namun, jika ingin mengusut ada tidaknya keterlibatan hakim konstitusi lain, Refly melihat kuncinya ada di supir Akil, Daryono.

Refly kembali menyinggung ketika dirinya menyelidiki dugaan suap di MK saat ditunjuk sebagai Ketua Tim Investigasi. Informasi yang diperoleh saat itu, Akil juga meminta uang ketika menangani Pilkada di Kalimantan.

"Suapnya Rp 4 miliar, baru dibayar Rp 2 miliar. Sisanya ditagih supir Akil," kata Refly. Belakangan Refly tahu bahwa supir Akil masih sama.

Refly mengaku pesimistis Majelis Kehormatan Mahkamah (MKH) mau mengungkap keterlibatan hakim konstitusi lain atau membongkar kasus dugaan korupsi lainnya di MK. Pasalnya, kata dia, di MKH bisa terjadi konflik kepentingan lantaran diisi oleh hakim konstitusi dan mantan Ketua MK Mahfud MD.

Meski mengaku menghormati Mahfud, Refly menilai ada kepentingan mantan menteri pertahanan itu untuk menyimpulkan bahwa kebobrokan MK baru terjadi semenjak dia meninggalkan MK. Bagi tokoh yang ingin maju dalam pilpres 2014, kata dia, akan menjadi berita buruk jika ternyata MK sudah bobrok sejak Mahfud memimpin MK.

"Saya kira supir Akil banyak tahu dugaan suap dalam banyak kasus. Jangan-jangan ketidakhadiran Daryono (dalam pemeriksaan) disengaja. Kalau dia hadir dan ungkap banyak hal, bisa terjadi kegemparan luar biasa. Tapi ini analisis saya, bisa saja keliru," pungkas Refly.

Seperti diberitakan, Daryono mangkir dari pemanggilam MKH dan KPK. Diketahui, Akil membeli mobil Mercedes Benz S 350 atas nama Daryono. Diduga hal itu dilakukan untuk menyamarkan harta. Daryono merupakan supir bawaan Akil, bukan disediakan oleh Sekjen MK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Nasional
Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Nasional
PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

Nasional
PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri Buat Regenerasi

PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri Buat Regenerasi

Nasional
Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Nasional
Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Nasional
Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Nasional
Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Nasional
Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Nasional
Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan 'Single Persecution' dalam Kasus Korupsi

Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan "Single Persecution" dalam Kasus Korupsi

Nasional
Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Nasional
Meski Ada Ahok, Demokrat Yakin Bobby Bisa Menangkan Pilkada Sumut

Meski Ada Ahok, Demokrat Yakin Bobby Bisa Menangkan Pilkada Sumut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com