Beberapa anggota Dewan terlihat terkesima melihat ukiran kayu jati tersebut. Salah satunya anggota Komisi III dari Fraksi Partai Hanura Sarifuddin Sudding.
"Saya kagum sekali dengan ornamen gebyok ini. Saya orang Makassar, tapi suka dengan seni Jawa, termasuk gebyok. Tapi karena harganya mahal banget, sampai sekarang enggak kesampean," celetuk Sudding.
Komentar Sudding ini pun langsung mengundang tawa para anggota Dewan yang ikut dalam rombongan. Kunjungan ke rumah Sutarman salah satunya untuk menelisik sisi pribadinya. Kehidupan keluarga hingga kesederhanaan menjadi salah satu poin yang dinilai anggota Komisi III dari Sutarman.
Ornamen khas Jawa, gebyok, memang menjadi bagian paling mencolok dari rumah Sutarman. Gebyok ini berada di pintu masuk utama menuju ruang tamu. Memasuki ruang tamu berukuran 8 x 6 meter itu, ornamen itu masih kental terasa. Seisi ruang tamu, mulai dari dinding, langit-langit, hingga furnitur kursi dan lemari dipenuhi dengan kayu jati.
Tak hanya gebyok yang menghiasi ruang tamu kediaman Sutarman. Beberapa lukisan wanita Jawa, jam kayu klasik setinggi 2 meter, dan sebuah akuarium berisi ikan arwana menambah kemewahan ruang tamu itu.
Politisi PPP, Ahmad Yani, juga sempat menyinggung soal keberadaan gebyok ini. Ia mempertanyakan alasan menggunakan ornamen gebyok untuk rumah. Padahal, istri Sutarman, Elly Sugiarti, asli dari Garut.
"Ya, kalau adat Jawa, Mas (Sutarman) yang suka. Kalau positif, saya mengikut saja. Saya juga senang dengan budaya Indonesia. Kalau Jawa, karena beliau kepala keluarga, saya sebagai istri beliau senang-senang saja," kata Elly.
Saat kunjungan ini, hanya terlihat satu mobil yang diparkir di garasi bawah tanah yang cukup luas di rumah itu. Sutarman mengaku selama ini selalu melaporkan harta kekayaan. Ada tiga mobil yang dimilikinya, dan sudah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
Setelah berbincang selama 2 jam, para wakil rakyat pun dijamu makan siang. Dari hasil kunjungan ini, Komisi III DPR menilai kekayaan Sutarman masih dianggap wajar.
"Kalau kami lihat Pak Tarman dan Ibu cerita mulai dari awal, beliau sudah sangat lama tinggal di sini. Membeli perabotan dari menabung gaji, saya kira ini cukup wajar. Tadi juga kalau ada tanah perluasan dari masyarakat yang membelinya kadang tidak dengan uang, tapi dengan beras," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.