Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2013, 10:09 WIB
Anita Yossihara

Penulis


SERANG, KOMPAS.com — Keluarga besar Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menggelar istigasah di Masjid Darussolichan di Jalan Bhayangkara, Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Senin (7/10/2013) pagi.

Ratusan warga terlihat mulai mendatangi masjid yang terletak tepat di depan rumah Ratu Atut. Terlihat pula ratusan pelajar berseragam SMA datang menggunakan mobil angkutan umum.

Para pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten juga hadir. Mereka terlihat ke luar dari rumah kediaman Atut di Jalan Bhayangkara Nomor 51, menuju tempat pengajian.

Sekretaris Daerah Provinsi Banten Muhadi mengatakan, ia datang atas undangan keluarga besar Ratu Atut. "Saya datang karena diundang," katanya.

Masjid Darussolichin dibangun atas biaya dana hibah Pemprov Banten. Belum ada penjelasan tujuan dari penyelenggaraan pengajian tersebut.

Saat ini, Ratu Atut telah dicegah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bepergian ke luar negeri selama 6 bulan. Permohonan pencegahan Atut untuk kepentingan pemeriksaan jika sewaktu-waktu dibutuhkan, setelah adiknya, Tubagus Chaeri Wardana, alias Wawan, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilukada Kabupaten Lebak, Banten, terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar.

Sejak penetapkan Wawan sebagai tersangka dan pencegahan dari KPK, Ratu Atut dan sejumlah kerabatnya, yang juga pejabat di Banten, tak terlihat. Bahkan, Atut tak hadir dalam acara HUT Ke-13 Banten pada Jumat (4/10/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com