Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-penangkapan Wawan, Rumah Atut Ramai Dikunjungi

Kompas.com - 06/10/2013, 02:32 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah pribadi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di Komplek Interkon Blok U I No. 99, Jalan Jeruk Joglo 2, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mendadak ramai dikunjungi oleh keluarga dan rekan dekat Atut.

Para tamu tersebut datang setelah adik kandung Atut, Tubagus Chaeri Wardana, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilukada Kabupaten Lebak, Banten, terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar.

"Rame itu, keamanan waktu malem penangkapan Pak Wawan rame dari malem sampe pagi," ujar Ketua RT 12, Ma'ah, kepada wartawan, Sabtu (5/10/2013) malam.

Sayangnya, ketika ditanya apakah kondisi keramaian itu berlangsung sampai hari ini, ia mengaku tidak mengetahuinya.

Ma'ah menceritakan, sudah sejak tahun 1990-an orang nomor satu di Provinsi Banten itu memiliki rumah tersebut. Pada saat rumah tersebut dibeli, seluruh keluarga Atut mulai dari suami, Hikmat Tomet, dan kedua anaknya Andhika Hazrumy dan Andiara Apriala Hikmat tinggal di rumah tersebut.

Atut dan keluarganya dikenal sebagai orang yang kerap bersosialisasi. Anaknya yang pertama, Andhika Hazrumy, bahkan dikenal akrab dengan seluruh remaja yang tinggal di sekitar rumah mereka. Tak jarang pula, ia bermain sepakbola bersama rekan-rekan sejawatnya.

"Sebelum jadi gubernur sering bersosialisasi. Setelah jadi gubernur sekarang jarang ke rumah," ujarnya.

Saat ini, Ma'ah mengatakan, rumah tersebut hanya dihuni oleh suami dan anak sulung Atut saja. Kendati demikian, rumah itu tidak pernah sepi dari kunjungan rekan dan keluarga Atut.

Tak hanya itu, setiap satu minggu sekali, biasanya keluarga Atut kerap melakukan pengajian bersama para anak yatim piatu dan alim ulama. Para alim ulama itu bahkan sengaja dibawa dari Banten ke Jakarta.

"Biasanya di rumah ini suka ada pengajian seminggu sekali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com