"Kasus teror penembakan ini harus diselesaikan terlebih dahulu," kata Eddy kepada Kompas.com, Jumat (27/9/2013).
Eddy menjelaskan, sebagai aparat penegak hukum, polisi seharusnya dapat menjamin keamanan masyarakat. Namun sebaliknya, polisi justru menjadi sasaran tembak oleh kelompok penebar teror. Jika dibiarkan berlarut-larut, maka hal itu dikhawatirkan akan memberikan efek psikologis yang besar bagi masyarakat.
Selain teror, pekerjaan rumah yang penting yang harus diselesaikan Sutarman yaitu memberantas kasus korupsi yang masih menggerogoti tubuh Polri. Masih banyaknya oknum pejabat di lingkungan Polri yang diduga terlibat kasus korupsi dapat menjadi preseden buruk bagi instansi kepolisian itu sendiri.
"Wibawa Polri yang menurun membuat kepercayaan masyarakat juga menurun. Dia (Sutarman) harus mengubah citra Polri dengan mengungkap kasus korupsi yang ada," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, DPR telah menerima surat resmi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (27/9/2013) pagi ini. Di dalam surat tersebut, Presiden mengusulkan calon tunggal Komisaris Jenderal Sutarman untuk menggantikan posisi Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo yang akan memasuki masa pensiun pada awal tahun 2014 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.