Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK "Sentil" Konvensi Demokrat di Konvensi UN

Kompas.com - 26/09/2013, 16:04 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pada hari pertama Konvensi Ujian Nasional (UN), Kamis (26/9/2013), mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla hadir sebagai narasumber untuk menyampaikan paparan tentang peran strategis UN sebagai pengendali mutu pendidikan. Sebelum menyampaikan paparannya, pria yang akrab disapa JK ini sempat berseloroh dengan membandingkan Konvensi UN dengan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

"Konvensi yang lain (Demokrat) kita tolak, yang ini (Konvensi UN) bolehlah, kita terima untuk datang," kata JK disambut tawa dan tepuk riuh para peserta konvensi.

Tak hanya itu, JK juga sempat menyinggung mengenai lamanya waktu Konvensi Demokrat selama delapan bulan. Menurutnya, waktu itu terlalu lama dibandingkan dengan Konvensi UN yang hanya dilaksanakan selama dua hari.

"Yang itu kan (Konvensi Demokrat) delapan bulan, yang ini (Konvensi UN) cuma dua hari. Semua yang hadir di sini tak ingin membodohkan bangsa," selorohnya.

Ratusan pegiat pendidikan dari seluruh Indonesia hadir dalam acara yang ditujukan untuk mencari formulasi terbaik pada penyelenggaraan UN mendatang ini. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh hadir didampingi oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim.

Sementara itu, seperti diketahui, JK menolak mengikuti proses Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Kepastian itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Komite Konvensi di kediamannya di Jakarta, akhir bulan lalu.

Ketua Komite Konvensi Maftuh Basyuni dan Wakil Ketua Komite Taufiqurrachman Ruki sempat menemui JK untuk meminta jawaban atas tawaran mengikuti Konvensi. Suaidi mengatakan, alasan yang disampaikan JK adalah karena pernah menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar. Masalahnya, jika ikut Konvensi dan ternyata terpilih sebagai capres Demokrat, konsekuensinya JK harus menjadi kader dan berada di jabatan struktural Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com