Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Jadi Capres, Djoko Santoso Dekati Parpol Islam

Kompas.com - 18/09/2013, 13:48 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Mantan Panglima TNI (Purn) Djoko Santoso mengaku siap mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pemilihan Umum 2014 mendatang.

Terkait kesiapan itulah, kini Djoko terus menjalin komunikasi dengan partai politik terutama dengan partai-partai Islam.

"Saya tetap berniat maju dalam Pilpres 2014 nanti. Saat ini, masih terus menjalin komunikasi dengan beberapa partai politik termasuk beberapa partai Islam yang siap mengusung saya," tegasnya, ditemui seusai mengisi kuliah umum di FISIP Universitas Brawijaya Malang, Rabu (18/9/2013).

Menurut Djoko, dia pernah ditawari ide dari partai berbasis Islam. "Menurut saya, ide itu cukup bagus. Kita sambut baik. Jika partai Islam bisa menyatu akan baik ke depannya," kata dia.

Melalui Gerakan Indonesia ASA (Adil, Sejahtera, Aman) Djoko Santoso berharap bisa melakukan pendekatan dan pembelajaran bagi masyarakat tentang konsep kepemimpinan. "Karena untuk menjadi Presiden Indonesia, dibutuhkan sebuah pengalaman yang cukup banyak," katanya.

"Walaupun saya bukan orang partai politik, saya akan menawarkan konsep kepemimpinan yang baik untuk Indonesia," katanya.

Selain itu, saat ditanya soal Konvensi Partai Demokrat, Djoko menjawab, "saya sebenarnya dari awal tidak berminat mau ikut (Konvensi Capres Demokrat)," akunya, sembari mengakhiri wawancara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com