"Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Dino Patto Djalal karena bersedia untuk siap mundur baik sebagai duta besar maupun sebagai PNS," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/9/2013).
Meski aturan dalam konvensi tidak mengatur bahwa setiap peserta konvensi harus mundur dari jabatan, menurut Nurhayati, etika harus menjadi pegangan dalam berpolitik bagi siapa pun. Kepatuhan akan etika menunjukkan integritas seseorang.
"Itu artinya, kalau Pak Dino mundur sebagai duta besar maupun PNS, Beliau tidak akan menggunakan fasilitas itu (untuk mendukung kemenangannya)," kata Nurhayati.
Sebelumnya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal menyatakan akan total terjun dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Dia mengaku siap melepas statusnya sebagai PNS dan meletakkan jabatannya sebagai duta besar.
"Ya, saya sudah siap, saya sudah bulat ikut konvensi," kata Dino menjawab pertanyaan mengenai konsekuensi kehilangan status PNS dan duta besar bila mengikuti konvensi, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (11/9/2013) malam.
Dino menjelaskan, kebulatan tekadnya mengikuti konvensi dilandasi pemikiran bahwa 2014 merupakan masa penting menyongsong regenerasi politik. Secara pribadi, Dino mengaku merasa terpanggil oleh sejarah untuk mengikuti konvensi setelah meniti karier sebagai PNS selama 27 tahun.
Saat ini, dia mengaku telah mengajukan cuti pada Kementerian Luar Negeri untuk mengikuti konvensi. Dino mengaku menanti rekomendasi dari Menteri Luar Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Badan Kepegawaian Nasional untuk keputusan terkait pengunduran diri dari PNS dan duta besar.
"Saya sudah mengajukan izin ke Menlu dan menanyakan prosedur, itu pasalnya tidak rumit. Saya akan mengikuti aturan yang ditetapkan," kata Dino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.