Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNPI Sulut: Gubernur Sulut Penyeimbang Timur dan Barat

Kompas.com - 28/08/2013, 22:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, sebagai salah satu peserta konvensi Partai Demokrat, Rabu (28/8/2013), menjalani wawancara dengan komite konvensi di Jakarta. Majunya putra Sulawesi Utara pada konvensi ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai kalangan di Sulut.

Salah satu organisasi yang mendukung keikutsertaan Sinyo dalam konvensi ini adalah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Utara.

Ketua KNPI Sulut Jackson Kumaat mengatakan, organisasinya berharap pria yang pernah menjadi penjabat gubernur Maluku Utara itu bisa menjadi tokoh Indonesia Timur yang menjadi tokoh nasional.

"Sehingga, beliau bisa menjadi penyeimbang antara wilayah barat dan timur Indonesia serta menyempurnakan keberagaman negeri ini," kata Jackson di Jakarta, Rabu.

Jackson berpendapat, Sinyo yang juga pernah 15 tahun menjadi Wali Kota Bitung itu, sangat memahami cara-cara mengatasi berbagai permasalahan daerah.

Sebelumnya, komite konvensi calon presiden Partai Demokrat sudah menetapkan 15 nama yang diundang dala tahapan prakonvensi yang digelar sejak Sabtu (24/8/2013).

Kelimabelas nama ini sudah hampir pasti menjadi peserta konvensi pada 30 Agustus mendatang. Di antara 15 nama itu terdapat nama-nama tokoh nasional yang cukup ternama misalnya Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Marzuki Alie hingga Jenderal (purn) Endriartono Sutarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com