Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan terhadap Polisi Bukan Teror, melainkan Serangan Mematikan

Kompas.com - 18/08/2013, 12:01 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menganggap rentetan kasus penembakan kepada anggota kepolisian bukan sekadar teror, melainkan sebuah serangan mematikan yang direncanakan. Untuk itu, ia mendesak Polri bereaksi cepat dengan melancarkan operasi khusus guna melumpuhkan para pelaku penembakan itu.

"Ini bukan lagi teror melainkan serangan mematikan. Kalaupun rangkaian peristiwa ini masih dilihat sebagai teror, Polri semestinya meningkatkan operasi antiteror," kata Bambang saat dihubungi pada Minggu (18/8/2013).

Dalam pengamatan politisi Partai Golkar ini, rangkaian penembakan terhadap anggota Polri belakangan cukup meningkat dan terjadi di wilayah selatan Jakarta serta Tangerang. Ia menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas wafatnya Aipda Kus Hendratma dan Bripka Ahmad Maulana yang ditembak di Jalan Graha Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Jumat pekan lalu.

Pekan sebelumnya, terjadi penembakan terhadap rumah anggota Satuan Narkoba Polda Metro Jaya di Cipondoh, Tangerang. Selain itu, pada pekan pertama Agustus, Aiptu Dwiyatno ditembak di kawasan Ciputat, dan pada akhir Juli, Aipda Patah Saktiyono juga ditembak di Cirendeu, Tangerang.

Selain rangkaian penembakan di Jakarta dan sekitarnya, jajaran Polri di daerah juga mendapat ancaman serangan bom. Pada 13 Mei 2013, pos polisi di Jalan Mitra Batik Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dilempar bom molotov. Tersangka kasus ini tewas ditembak setelah sebelumnya menusuk anggota satuan lalu lintas Polres Tasikmalaya Kota, Aiptu Widartono.

Pada awal Juni, Mapolres Poso di Sulawesi Tengah, diserang pelaku bom bunuh diri. Dan pada Sabtu (20/7/2013) dini hari, giliran kantor Mapolsek Rajapolah, Tasikmalaya, diteror oleh ledakan bom panci.

"Respons Polri amat diperlukan agar para prajurit bisa melihat institusinya berupaya melakukan perlindungan. Dengan operasi yang fokus pada upaya melumpuhkan pelaku penembakan, moral prajurit Polri akan terjaga dan tak menimbulkan keresahan di keluarganya," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com