Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Bom Berulang, Intel Dinilai Cuma Makan "Gaji Buta"

Kompas.com - 05/08/2013, 11:21 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak intelijen dinilai gagal mendeteksi pergerakan aksi kelompok teror dalam peristiwa ledakan di Vihara Ekayana, Minggu (4/8/2013) malam. Sekitar 10.000 anggota intelijen yang tergabung dalam Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dinilai tak mampu meredam pergerakan kelompok teror dan menjamin rasa aman warga negara.

"Intel Indonesia ada 10.000 orang. Sementara kelompok ini paling cuma seribu. Jadi selama ini BIN ngapain, BAIS, BNPT? Intel sekarang enggak bergerak," ujar pengamat terorisme, Mardigu Wowiek Prasantyo, saat dihubungi, Senin (5/8/2013).

Kalau negara aman, lanjut Mardigu, artinya intel sudah bekerja. Sementara yang terjadi di Indonesia justru sebaliknya.

"Selama ini intel makan gaji buta, kebanyakan duduk-duduk daripada di lapangan," lanjutnya kemudian.

Padahal, menurut Mardigu, satu-satunya fungsi negara yang diperkenankan berprasangka buruk selama ini hanyalah intel. Mereka dibayar untuk memiliki prasangka buruk atas berbagai pergerakan kelompok masyarakat yang ada.

"Kelompok ini banyak karena sama-sama punya ideologi yang sama. Sementara persebaran idoleogi ini yang tak tersentuh intelijen. Fungsi dari kombatan sampai deradikalisasi juga enggak ngaruh," ucap Mardigu.

Hal lain yang dikritisi adalah lemahnya keinginan pemerintah dalam memberantas aksi terorisme. Menurut Mardigu, aksi pemberantasan teroris di Indonesia hanya dilakukan oleh BNPT dan Polri.

"Sementara kementerian yang lain enggak ngapa-ngapain. Jadi upaya pemberantasan teroris ini masih setengah-setengah," imbuh Mardigu.

Mardigu juga membantah adanya upaya pembiaran aksi teror yang dilakukan Polri. Ia menilai aksi terorisme selama ini terjadi karena ketidakmampuan intelijen untuk mendeteksi pergerakan kelompok mereka.

Seperti diberitakan, dua paket bahan peledak diletakkan di sekitar area Vihara Ekayana, di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Minggu malam. Satu paket berhasil meledak, sedangkan satu paket gagal meledak dan hanya mengeluarkan asap.

Sebanyak tiga orang mengalami luka ringan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Peristiwa ledakan ini terjadi tak lama setelah para jemaat wihara membubarkan diri pascakebaktian. Hingga kini Polri masih mengusut motif dan pelaku aksi teror ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com