Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Insiden Tanjung Gusta, Polisi Periksa 103 Saksi

Kompas.com - 19/07/2013, 13:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik kepolisian telah memeriksa 103 orang saksi terkait insiden di Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, dari 103 orang saksi yang telah diperiksa, sebanyak 46 orang di antaranya merupakan petugas Lapas Tanjung Gusta, 28 orang narapidana, dan sembilan orang petugas PLN.

"Sampai saat ini, sudah ada 103 orang saksi yang diperiksa Polri," kata Agus, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Agus mengungkapkan, masing-masing saksi diperiksa karena memiliki peran yang berbeda-beda. Pemeriksaan terhadap petugas lapas dan narapidana terkait kronologi. Sementara pemeriksaan terhadap petugas PLN terkait matinya arus listrik di lapas sehingga menjadi salah satu faktor pemicu ricuh.

"Sekarang masih bergulir pemeriksaannya, belum ada peningkatan status," ujarnya.

Sementara itu, sejak ditangkapnya 105 orang narapidana, Kamis (18/7/2013), hingga saat ini belum ada lagi yang diamankan. 

Seperti diberitakan, kericuhan di Lapas Tanjung Gusta yang terjadi pada 11 Juli lalu bermula saat pasokan listrik dan air di lapas terhenti. Para napi kemudian melakukan provokasi hingga timbul kerusuhan di lapas yang akhirnya berujung pada pembakaran. Di saat situasi kacau, ratusan napi kabur setelah sebelumnya menyandera 15 petugas lapas. Sekitar 212 napi melarikan diri, termasuk beberapa napi kasus terorisme. Kepolisian hingga saat ini masih melakukan pencarian terhadap 107 napi lain yang kabur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com