Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Akui Konvensi Capres untuk Dongkrak Elektabilitas

Kompas.com - 08/07/2013, 17:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengakui, konvensi calon presiden yang akan digelar partainya bertujuan untuk mendongkrak elektabilitas. Partai Demokrat akan menggelar konvensi dalam mencari kandidat capres yang akan diusungnya pada Pemilu 2014 mendatang.

"Jadi, banyak pengamat politik yang sebut konvensi ini tidak lebih untuk meningkatkan elektabilitas partai, ya memang pasti arahnya ke situ," ujar Max, Senin (8/7/2013), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Max menjelaskan, partainya memikirkan banyak aspek untuk mendongkrak elektabilitas partai sehingga seluruh upaya menjelang pemilu, kata Max, memang diarahkan untuk meningkatkan elektabilitas.

"Mengangkat nama para calon itu sama saja dengan menaikkan elektabilitas partai. Hal ini tidak bisa dihindari," ujarnya.

Pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Arya Budi, menilai, konvensi Partai Demokrat tidak lepas dari tujuan jangka pendek yang ingin dicapai partai ini, yakni mengambil atensi publik. Salah satunya ialah sebagai citra partai yang demokratis dan mengisi kandidat dari Partai Demokrat yang kosong pada tahun 2014 setelah era SBY selesai.

Jika dilihat dari kader-kader internal yang ada, menurut Arya, tidak ada yang mampu mendongkrak elektabilitas Demokrat.

"Sehingga konvensi akan berusaha 'mencatut' nama nama tokoh yang populer dan dikenal berintegritas. Jadi, goal-nya bukan hanya terletak di kursi presiden, tapi parlemen," kata Arya.

Seperti diberitakan, Partai Demokrat akan menyelenggarakan konvensi capres mulai Agustus 2013 mendatang. Konvensi bersifat semi-terbuka di mana kalangan eksternal bisa mendaftar sebagai capres. Nantinya, nama-nama ini akan diseleksi panitia seleksi yang terdiri dari perwakilan kader dan kalangan independen. Setelah nama-nama dipilih sebagai peserta konvensi, mereka akan mulai menjalani proses konvensi selama delapan bulan yang dibagi ke dalam dua tahap.

Survei menjadi alat penentu kandidat capres yang nantinya dipilih oleh Partai Demokrat. Saat ini, sejumlah nama sudah menyatakan ketertarikannya mengikuti konvensi, seperti Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman. Sementara mantan Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD masih mempertimbangkan ikut serta dalam konvensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com