Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahyu Muryadi Mundur dari Ketua Forum Pemred

Kompas.com - 19/06/2013, 01:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Wahyu Muryadi, mundur dari posisinya sebagai Ketua Forum Pemred, Selasa (18/6/2013). Alasan yang dikemukakannya adalah ingin fokus mengurus majalah berita mingguan tersebut.

"Saya ingin konsentrasi membesarkan majalah Tempo karena aktivitas saya di Forum Pemred akan sangat menyita waktu saya di masa-masa datang," kata Wahyu, di Jakarta, Selasa malam, di depan sejumlah pengurus Forum Pemred. Hadir dalam pertemuan pengurus antara lain Ilham Bintang, Tommy Suryopratomo, Asro Kamal Rokan, Akhmad Kusaeni, Nurjaman Mochtar, Arifin Asydad, Mohamad Ihsan, dan Timbo Siahaan.

Atas pengunduran dia tersebut, Forum Pemred menunjuk Wakil Ketua Forum Pemred, Nurjaman Mochtar, untuk melaksanakan tugas-tugas ketua sampai terpilih ketua baru. Nurjaman adalah Pemimpin Redaksi SCTV dan Indosiar.

Kepada pengurus Forum Pemred, Wahyu mengatakan, memimpin FP penting, tetapi memimpin Tempo lebih penting lagi. "Ya sudah, mundur untuk membesarkan Tempo," katanya. Ia berharap FP akan terus maju.

Pemred Kantor Berita Antara, Akhmad Kuaseni, menyatakan memahami keputusan Wahyu untuk mundur. "Forum Pemred harus jalan terus menjalankan tujuan pendiriannya," kata Kusaeni.

Forum Pemred, yang mana sekitar 50 pemimpin redaksi media massa nasional tergabung, baru saja menggelar Pertemuan Puncak Pemred Se-Indonesia 2013, di Nusa Dua, Bali, pada pertengahan Juni lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com