Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Izin Priyo ke LP Sukamiskin Menengok Fadh

Kompas.com - 01/06/2013, 16:46 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso ke Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Bandung, Sabtu (1/6/2013) siang ternyata untuk menengok terpidana kasus suap dana penyesuaian infrastruktur daerah, Fadh Arafiq alias Fadh El Fouz.

Kepala LP Sukamiskin Giri Purbadi yang dihubungi Kompas mengakui, Priyo dalam izin kunjungannya menyebut hendak menengok Fadh. "Izin kunjungannya memang menengok Fadh. Tapi bertemu juga dengan (napi) yang lain. Tadi ketemu sebentar dengan Fadh," katanya.

Kunjungan Priyo ke LP Sukamiskin sama sekali bukan inspeksi mendadak. Kompas menerima beberapa foto kunjungan Priyo ke LP Sukamiskin siang tadi.

Dalam foto tampak Priyo tengah bercengkerama dengan sejumlah napi kasus korupsi seperti mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin, dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Nama Priyo sempat muncul sebagai salah satu penerima fee kasus dugaan korupsi pengadaan Al Quran, dalam catatan Fadh. Fadh memang menjadi salah satu saksi dalam kasus korupsi pengadan Al Quran dengan terdakwa politikus Partai Golkar Zulkarnaen Djabar dan anaknya Dendy Prasetya.

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta memvonis Zulkarnaen 15 tahun penjara sementara Dendy, 8 tahun. Keduanya juga diharuskan membayar uang pengganti masing-masing 5,7 miliar. Dalam amar putusan majelis hakim, nama Priyo juga disebutkan ikut menerima fee sebesar 1 persen.

Selain menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar, Priyo adalah Ketua Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), organisasi underbow partai tersebut. Sementara Zulkarnaen menjabat sebagai Wakil Ketua MKGR. Sedangkan Fadh pernah menjabat sebagai Ketua Generasi Muda MKGR.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com