Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Bantah Kekayaannya Warisan Keluarga Cendana

Kompas.com - 10/03/2013, 18:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, membantah bahwa kekayaannya merupakan warisan dari keluarga mantan Presiden RI Soeharto. Hary menjelaskan kalau semua hasil usahanya dari kerja keras dan keringat yang ia lakukan dari awal tahun 1990-an.

Hary memang dekat dengan keluarga Cendana saat ia bekerja di bawah perusahaan Bambang Trihatmodjo, PT Bimantara Citra. Sejak saat itu, kariernya menanjak ketika kepemilikan sahamnya mencapai 40 persen dan diangkat sebagai Direktur Umum PT Bimantara Citra.

"Awal tahun 2001 saya baru kenal Bambang Tri. Dia tawarkan 25 persen saham PT Bimantara ke saya. Sahamnya dibayar mahal dan saya diangkat jadi komisaris," ujar Hary menceritakan awal kariernya, Minggu (10/3/2013)

Sejak berkiprah di PT Bimantara, Hary Tanoe pun mulai tertarik dengan dunia media saat melihat RCTI. Hary banyak menjual saham dan usahanya, namun ia mempertahankan RCTI.

"Dari situ saya fokus di media, yang bukan perusahaan media saya jual, JAS, komputer, tanker saya jual," ungkap Harry Tanoe.

Seiring perkembangan bisnisnya, Hary Tanoe pun mulai mentransformasikan bisnis PT Bimantara Citra yang bersifat konglomerasi diubahnya menjadi perusahaan media. PT Bimantara Citra diubah menjadi PT Global Mediacom dengan menjual usaha yang tidak berkaitan dengan media pada tahun 2007.

"MNC hari ini migrasi dari Bimantara. Karena Bimantara dulu bersifat konglomerasi sekarang berubah menjadi perusahaan media," jelas Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura ini.(Adiatmaputra Fajar Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com