JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat melakukan kunjungan kerja ke Jerman pada tanggal 17-23 November 2012 dalam rangka penyusunan Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran. Kunjungan Baleg ke Jerman ini sempat mendapat sorotan setelah ada sebuah rekaman video di YouTube yang menggambarkan bahwa salah satu tujuannya ke Deutsches Institut fur Normung (DIN) Jerman salah alamat. Pasalnya, DIN adalah lembaga sertifikasi produk dan tidak terkait keinsinyuran. Salah satu anggota Baleg yang turut dalam rombongan, Ali Wongso H Sinaga, mengakui salah alamat. Namun, ia berdalih bahwa itu hanya bagian kecil dari rangkaian kegiatan Baleg di Jerman. Menurutnya, kunjungan ke Jerman kali ini memberikan manfaat dan gambaran tentang Undang-Undang Keinsinyuran yang telah dimiliki Jerman. Apa saja hasil yang dibawa Baleg?
"Ya banyak hal, tentu yang terkait dengan Undang-Undang Keinsinyuran, apakah itu tentang kelembagaan pendidikan, sertifikasi profesi insinyur untuk meningkatkan profesionalisme," kata Ali Wongso, Selasa (27/11/2012), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan.
Gambaran itu, lanjutnya, didapat setelah bertemu dengan Kementerian Teknologi dan Ekonomi Jerman tingkat federal, Persatuan Insinyur di Jerman, Badan Parlemen Jerman, dan Badan Parlemen Jerman di negara bagian.
"Mereka di sana ada standardisasi atau sertifikasi inisinyur. Tapi masih kami perlu pelajari lagi 1-2 tahun, ini kan kami baru belajar 3 hari," ujar politisi Golkar ini.
Nantinya, kata Ali, RUU Keinsinyuran yang akan dibuat mencakup soal sertifikasi para lulusan sarjana teknik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas insinyur Tanah Air yang terkenal rendah di dunia internasional karena ada kasus-kasus robohnya proyek pemerintah, seperti Jembatan Kutai Kertanegara dan proyek Hambalang. Dalam kunjungan ke Jerman itu, Ali Wongso mengatakan, Baleg menghimpun banyak dokumen terkait undang-undang dan kode etik insinyur di Jerman.
"Yang lainnya, kami juga senang ternyata pemerintah di sana dan juga persatuan Insinyurnya komitmen mau bantu Indonesia. Nanti akan diteruskan oleh Pak Dubes di sana," ujarnya.
Rombongan Baleg ke Jerman diikuti oleh sembilan anggota, yaitu Sunardi Ayub (Fraksi Hanura), Nanang Samodra (Fraksi Demokrat), Paula Sinjal (Fraksi Demokrat), Ferdyansyah (Fraksi Golkar), Ali Wongso H Sinaga (Fraksi Golkar), Indra (Fraksi PKS), Abdul Hakim (Fraksi PKS), Chairul Naim M Anik (Fraksi PAN), dan Djamal Azis (Fraksi Hanura). Kunjungan kerja ini menghabiskan biaya Rp 2,35 miliar.
Baca juga:
Baleg Akui Kunker ke DIN Jerman Salah Alamat
Marzuki Tuduh Kedubes RI di Jerman Kerjai Anggota DPR
"Mengintip" Kunjungan Kerja Baleg ke Berlin
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Belajar UU Keinsinyuran ke Jerman-Inggris