Bom Rakitan di Poso dan Solo Mirip

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri tengah mencocokan jenis bom rakitan yang meledak di Pos Polisi Poso, Sulawesi Tengah dengan bom rakitan yang ditemukan di beberapa daerah. Ada beberapa kemiripan material bahan peledak dengan bom yang meledak di Morowali, Sulawesi Tengah pada Sabtu (29/9/2012) dengan bom yang ditemukan di Solo (Surakarta).

"Mirip di Morowali sama di Surakarta, itu juga menggunakan bahan-bahan material yang banyak kemiripan,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2012).

Boy menerangkan dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) di Pos Polisi Poso, ditemukan ponsel dan tempat menyimpan bahan peledak dari toples plastik. Bom di Pos Polisi juga mengandung campuran unsur alumunium, logam, besi dan paku yang daya ledaknya tidak terlalu besar.

Ia mengungkapkan pada saat penggeledahan kediaman para tersangka teroris di Solo yang ditangkap September lalu, polisi juga menemukan bom berbahan material sama. Toples plastik dan penggunaan ponsel diduga sebagai pengatur waktu meledaknya bom tersebut.

"Dari sana tentu kita akan mengembangkan lebih jauh terhadap kemiripan bahan-bahan peledak yang kita temukan di TKP. Kita jadikan perbandingan untuk melihat jenis bahan peledak dengan peristiwa-peristiwa lainnya. Hasilnya masih pada taraf itu. Ini menjadi petunjuk untuk mengetahui dari kelompok-kelompok mana yang terbiasa menggunakan bahan material itu," papar Boy.

Seperti diketahui, sebuah bom meledak sebanyak dua kali di Pos Lalu Lintas Kepolisian Poso, Senin (22/10/2012) pagi. Akibat ledakan tersebut, anggota Lalu Lintas Kepolisian Poso Bripda Rusliadi dan Muhammad Akbar, seorang Satpam Bank Rakyat Indonesia terluka.

Sebelumnya, ledakan juga terjadi di depan rumah pegawai Dinas Pekerjaan Umum, Okri Mamuaya, di Kelurahan Kawua, Poso Kota Selatan, Selasa (9/10/2012) sekitar pukul 20.15. Di hari yang sama, ledakan terjadi pukul 21.15 WIT di sekitar Komplek Pertigaan Gereja Imanuel Taripa, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso.

Namun kepolisian belum dapat menyimpulkan serangkaian peristiwa tersebut terkait dua anggota polisi Poso yang ditemukan tewas di kawasan Tamanjeka, Poso, Selasa (16/10/2012).

Peristiwa tersebut diduga melibatkan jaringan teroris yang kerap melakukan pelatihan militer di Poso. Dua buron teroris Santoso dan Taufik Bulaga alias Upik Langawa diduga ikut berperan pada aksi teror itu.