Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan Presiden untuk Seniman Cilik yang "Bertarung" di Cipanas

Kompas.com - 08/10/2012, 12:34 WIB
Hindra Liauw

Penulis

CIPANAS, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ketika meninjau Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional 2012, di Istana Kepresidenan Cipanas, Jawa Barat, Senin (8/10/2012), berinisiatif memberikan dorongan moral kepada peserta. Dukungan ini disampaikan Presiden di hadapan 213 peserta SD/SMP yang berasal dari 33 provinsi di Indonesia.

"Semuanya luar biasa. Pak SBY senang, karyanya bagus dan indah-indah. Saya yakin dewan juri akan sulit menentukan juara," kata Presiden.

Turut hadir pada acara dengan cabang lomba cipta lagu, mendesain batik, membuat puisi, melukis, antara lain, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kepala Negara, yang sempat meninjau beberapa karya cipta lagu, mengatakan, semua karya mereka akan dibukukan dan dijadikan dokumen negara sebagai bentuk apresiasi terhadap karya mereka.

"Teruslah mengembangkan jiwa seni kalian, seseorang yang memiliki jiwa seni memiliki kepribadian yang baik, cinta perdamaian, kerukunan, kasih sayang dan saling menghormati," kata Presiden.

Selain dukungan Presiden terhadap seni, saat ini publik juga tengah menunggu dukungan Presiden dalam pemberantasan korupsi.

Sejak ketegangan yang terjadi pada Jumat malam, kelompok masyarakat sipil mendorong Presiden untuk segera turun tangan mengakhiri perseteruan tersebut. Tak hanya melalui media massa, publik pun mendorong Presiden bertindak melalui jejaring sosial media.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, penyerbuan dan pengepungan yang dilakukan polisi ke KPK merupakan penghinaan terhadap institusi negara. Untuk itu, Presiden sebaga kepala negara harus menegur Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, serta memintanya untuk melakukan pengusutan.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, Presiden tidak bisa lepas tangan atas kemelut yang terjadi antara KPK dan Polri. Politisi Golkar ini meminta Presiden mempertemukan pimpinan kedua lembaga itu sebelum melebar dan ditunggangi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden akan memberikan pernyataan sikap di Istana Negara, Jakarta, Senin malam nanti. Pernyataan disampaikan setelah Kapolri bertemu pimpinan KPK di Wisma Negara, siang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cucu SYL Bantah Pakai Uang Kementan untuk Biayai Perawatan Kecantikan, tapi...

Cucu SYL Bantah Pakai Uang Kementan untuk Biayai Perawatan Kecantikan, tapi...

Nasional
Ahmad Sahroni Disebut Kembalikan Uang Kementan Rp 820 Juta untuk NasDem Usai Diminta KPK

Ahmad Sahroni Disebut Kembalikan Uang Kementan Rp 820 Juta untuk NasDem Usai Diminta KPK

Nasional
Anak SYL Akui Terbiasa Terima Fasilitas Tiket Pesawat dari Kementan, Hakim: Tahu Tidak Itu Kebiasaan Buruk?

Anak SYL Akui Terbiasa Terima Fasilitas Tiket Pesawat dari Kementan, Hakim: Tahu Tidak Itu Kebiasaan Buruk?

Nasional
ICW Desak KPK Ajukan Banding Usai Hakim Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

ICW Desak KPK Ajukan Banding Usai Hakim Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

Nasional
MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

Nasional
KY Dalami Putusan Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

KY Dalami Putusan Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

Nasional
Anak SYL Akui Usulkan Nama Isi Jabatan Eselon II di Kementan

Anak SYL Akui Usulkan Nama Isi Jabatan Eselon II di Kementan

Nasional
Tiga Kali, Hakim Agung Gazalba Saleh Lolos dari Jerat Hukum...

Tiga Kali, Hakim Agung Gazalba Saleh Lolos dari Jerat Hukum...

Nasional
Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

Nasional
Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

[POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com