Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Islam Terancam Saling Kanibal

Kompas.com - 30/08/2012, 14:58 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Charta Politika mendapatkan, partai berlatarbelakang Islam semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Pamor partai Islam kalah oleh partai beraliran nasionalis yang semakin menanjak.

"Di antara partai Islam terancam melakukan kanibalisasi, saling memakan satu sama lain untuk mempertahankan eksistensinya," ujar Direktur Riset Charta Politika Yunarto Wijaya saat menyampaikan hasil survei Nasional 2012  "Stagnasi Perilaku Pemilih: Fenomena Parpol Mati Suri" di Jakarta, Kamis (30/8/2012).

Ia menjelaskan, elektoral papan atas masih diisi tiga partai beraliran Nasionalis: Golkar, Demokrat dan PDIP. Sementara itu di papan tengah pamor partai Islam digasak oleh Gerindra dan Nasdem. Kedua partai beraliran nasionalis tersebut, lanjutnya, membuktikan diri sebagai kuda hitam yang harus diperhitungkan oleh partai Islam.

Dia mencatat kekuatan partai Islam masih didominasi PKS, PPP, PKB, dan PAN. Keempat partai tersebut berpotensi saling melakukan kanibalisasi dengan mengakusisi partai Islam kecil. Menurutnya, PKS memperoleh suara mayoritas di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Namun, di ketiga tempat tersebut PKS juga masih kalah jauh dari partai beraliran Nasionalis.

"Partai nasionalis lebih diterima masyarakat daripada partai Islam. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa partai Islam yang besar-besar itu merangkul partai Islam yang kecil untuk bersedia meleburkan diri agar elektabilitas partai Islam besar naik," tambahnya.

Secara mayoritas perolehan dukungan partai Islam, menurut survei Charta Politika, luluh lantak di Bali, Papua, Sulawesi, Kalimantan dan Maluku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com