Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Diminta Usut Serbuan Polisi ke Sekretariat GMKI

Kompas.com - 02/04/2012, 08:50 WIB
Kris R Mada

Penulis

BATAM, KOMPAS.com — Presiden dan Komnas HAM didesak menyelidiki penyerbuan polisi ke tempat-tempat berkumpul pengunjuk rasa yang menentang kenaikan harga BBM. Polisi juga harus memperbaiki cara penanganan unjuk rasa.

Ketua Perkumpulan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kepulauan Riau Onward Siahaan mengatakan, penyerbuan polisi ke Sekretariat GMKI, di Salemba, Jakarta, Jumat (30/3/2012) sangat brutal. Sebanyak 150 polisi menyerbu sekretariat dan memukuli 17 mahasiswa.

"Tindakan itu berlebihan dan sangat tidak profesional Tindakan mereka tidak bisa disebut penggeledahan karena tidak ada surat perintah untuk memasuki properti pribadi," ujarnya, Senin (2/4/2012) di Batam, Kepulauan Riau.

Presiden dan Komnas HAM didesak membentuk tim untuk menyelidiki kebrutalan itu. Penyelidikan oleh Komnas HAM perlu karena patut diduga penyerbuan melanggar HAM. "Ratusan polisi memukuli mahasiswa di sekretariat tempat mereka berdiskusi. Mereka bukan paramiliter atau kumpulan preman yang bisa melawan ratusan polisi bersenjata lengkap," ujarnya.

Tidak hanya menyerbu, polisi juga menangkap dan menahan 17 aktivis GMKI selama 20 jam. Saat ditangkap, mereka dipaksa berjalan sambil jongkok dari sekretariat menuju mobil polisi.

"Kami mendesak polisi menjelaskan alasan penyerbuan itu karena kami tidak menemukan satu pun bukti polisi layak melakukan itu. Sebaliknya polisi malah menyebar isu tidak benar seperti menemukan bom molotov di sekretariat," tuturnya.

Onward juga mendesak polisi memperbaiki cara penanganan unjuk rasa. Selama ini, ada kecenderungan polisi memilih pendekatan kekerasan dalam unjuk rasa besar. "Polisi menghadapi mahasiswa yang hanya terbiasa berdiskusi atau unjuk rasa dengan senjata. Seharusnya polisi mengedepankan cara-cara persuasif," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com