Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Cari Alamat Nazaruddin di Singapura

Kompas.com - 23/06/2011, 16:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengungkapkan bahwa pihaknya belum menemukan alamat tempat tinggal mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin di Singapura. Meskipun demikian, KPK terus melakukan pencarian terhadap Nazaruddin.

"Nazaruddin tetap akan dipanggil, sedang kita lakukan pencarian tapi mengenai ke mana, kita sedang menelusuri. Di Singapura itu, kan, banyak apartemen juga," katanya di gedung KPK Jakarta, Kamis (23/6/2011).

KPK berencana memanggil Nazaruddin untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Menurut Busyro, hingga kini belum ada informasi yang datang dari Partai Demokrat terkait keberadaan mantan bendahara umumnya itu.

"Kami bekerja terus, syukur ada masukan dari Demokrat, kami jalan sendiri juga," ucap Busyro.

KPK, lanjutnya, juga sudah membahas kemungkinan untuk meminta keterangan terkait keberadaan Nazaruddin kepada kuasa hukumnya, OC Kaligis. Namun, tegas Busyro, pihaknya belum membutuhkan koordinasi dengan Kaligis.

"Jadi, tidak harus dengan OC Kaligis," katanya.

Seperti diketahui, KPK akan menjemput paksa Nazaruddin setelah anggota Komisi VII DPR itu dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan KPK.

"Pemanggilan paksa sudah kita siapkan. Nanti, pada saat yang tepat kita sampaikan," kata Busyro.

Nazaruddin disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet yang melibatkan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, mantan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang, dan petinggi PT Duta Graha Indah, Mohamad El Idris. Mantan kuasa hukum Rosa, yakni Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan, menurut Rosa, wanita itu hanya diperintah Nazaruddin sebagai atasannya untuk mengantarkan El Idris bertemu Wafid.

Kini, Nazaruddin tengah berada di Singapura dengan alasan berobat. Belakangan, Nazaruddin juga memunculkan tiga nama anggota DPR yang juga diduga terlibat kasus suap terkait proyek 191 miliar itu. Ketiganya adalah Angelina Sondakh, Wayan Koster, dan Mirwan Amir. Terkait nama ketiganya, Busyro sempat mengatakan akan memeriksa mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

    KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

    Nasional
    Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

    Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

    Nasional
    Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

    Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

    Nasional
    Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Nasional
    Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

    Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

    Nasional
    Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

    Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

    Nasional
    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    Nasional
    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Nasional
    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Nasional
    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Nasional
    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Nasional
    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Nasional
    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Nasional
    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Nasional
    Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

    Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com