Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Upayakan Pemulangan Jenazah Ruyati

Kompas.com - 20/06/2011, 09:58 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Patrialis Akbar menyatakan, pemerintah akan mengupayakan pemulangan jenazah tenaga kerja Indonesia, Ruyati binti Satubi (54) yang meninggal setelah dihukum pancung di Saudi Arabia.

"Sesuai permintaan keluarga, maka Pemerintah Indonesia akan terus berkoordinasi dengan pihak Saudi Arabia agar jenazah Ruyati bisa dibawa pulang ke tanah air," katanya di Padang, Minggu (19/6/2011).

Ruyati dihukum pancung di Saudi Arabia, Sabtu (18/6/2011), pukul 03.00 waktu setempat, karena divonis bersalah telah membunuh perempuan Saudi Khairiya binti Hamid Mijlid.

Patrialis menyebutkan, memang sesuai aturan hukum di Saudi Arabia, jenazah yang dihukum pancung dimakamkan di negara tersebut. Namun Pemerintah Indonesia akan berusaha agar jasad Ruyati tetap dapat dipulangkan ke Indonesia.

"Kita tetap berusaha memenuhi permintaan keluarga Ruyati dengan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Saudi," katanya.

Terkait peran pemerintah untuk mengupayakan agar Ruyati terlepas dari hukuman pancung, Patrialis menyatakan, pemerintah Indonesia telah berusaha keras, namun sesuai aturan hukum di Saudi, jika tidak ada pemberian maaf dari keluarga korban, maka tidak bisa diberi pengampunan oleh pihak hukum negara tersebut.

Menkumham atas perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada 13 April 2011 telah menemui pihak-pihak berwajib dan para menteri terkait hukum di Saudi Arabia untuk membicarakan nasib para warga Indonesia yang terancam hukuman mati di negara itu, termasuk kasus Ruyati.

Saat itu ada kesepakatan kedua pihak untuk membebaskan WNI yang terancam hukuman mati, kecuali yang vonis matinya (Qishas) tidak mendapat status Takzir atau belum mendapat maaf dari keluarga korban.

Dalam kasus Ruyati, menurut Menhumham, setelah dilakukan berbagai upaya oleh Pemerintah RI dan pihak Saudi Arabia, tidak ada seorang pun dari keluarga korban Khairiya binti Hamid Mijlid yang memaafkan Ruyati.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com