Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agusrin: Laporan ICW Bohong

Kompas.com - 14/06/2011, 19:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bengkulu nonaktif Agusrin Najamudin mengatakan, laporan Indonesian Corruption Watch (ICW) yang berisi tentang 12 kejanggalan vonis bebas murni yang diterimanya bohong. Agusrin menyayangkan ICW memperoleh informasi yang tidak valid. Agusrin divonis bebas dalam kasus korupsi dana bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

"12 laporan ICW itu bohong. Tidak ada satupun yang benar dari laporan itu. Saya yakinkan tidak ada yang benar dari 12 laporan itu. Saya sudah membacanya dengan teliti, saya katakan, sayang sekelas ICW mendapatkan informasi yang tidak valid," katanya di Gedung DPR RI, Selasa (14/6/2011), usai bertemu dengan Ketua DPR RI Marzuki Alie dan Ketua MPR RI Taufik Kiemas.

Politisi Demokrat ini mempertanyakan informasi yang diperoleh ICW yang selama ini dipercayanya. Bahkan, Agusrin juga menaruh curiga ICW dimanfaatkan oleh kepentingan-kepentingan tertentu. Hanya saja, dia tidak mau menyebutkan siapa pihak-pihak yang dimaksudnya.

"Mudah-mudahan ke depan, lembaga ini tidak disusupi orang-orang tertentu. Jadi ketika ada sesuatu informasi yang pantas untuk digulirkan betul-betul teruji kebenarannya. Bukan informasi yang tidak valid," tandasnya.

Pekan lalu, ICW merilis 12 kejanggalan vonis bebas murni Agusrin yang diberikan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dipimpin oleh hakim Syarifuddin pada 24 Mei 2011. Syarifuddin kini tersangkut kasus dugaan suap setelah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Dia dikenal sebagai hakim yang kerap meloloskan para terdakwa korupsi, salah satunya perkara yang menjerat Agusrin. ICW mensinyalir putusan hakim terhadap Agusrin telah ternoda oleh praktik mafia peradilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Nasional
Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Nasional
Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Nasional
Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com