Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Geledah Kantor Dinas PU Sumsel

Kompas.com - 08/06/2011, 15:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (8/6/2011), terkait kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, penggeledahan dilakukan dalam rangka penyidikan kasus dengan bukti cek senilai Rp 3,2 miliar itu.

"Dilakukan dari jam delapan pagi," kata Johan melalui pesan singkat, Rabu (8/6/2011).

Meski demikian, Johan belum dapat menginformasikan ruangan siapa yang digeledah penyidik. "Saya belum dapat informasi lagi," tambahnya.

Terkait penyidikan kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet, KPK pernah memeriksa Kepala Dinas PU Cipta Karya, Rizal Abdullah sebagai saksi.

Dari Palembang dilaporkan, empat orang penyidik KPK mendatangi Kantor Dinas PU Cipta Karya sejak pukul 08.00, pagi tadi. Sejumlah anggota Kepolisian Daerah Sumatera Selatan terlihat turut membantu proses penggeledahan tersebut. Beberapa ruang menjadi sasaran penggeledahan, di antaranya ruang Kepala Dinas PU CK Sumsel dan ruang tender. Para penyidik KPK menolak memberikan keterangan soal penggeledahan yang dilakukan. Hingga pukul 15.30, penggeledahan masih berlangsung.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Mereka adalah Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam, mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manullang, dan Manajer Marketing PT Duta Graha Indah, Mohamad El Idris. Pada Selasa kemarin, KPK menggeledah rumah salah satu staf PT Duta Graha Indah dan saksi lainnya di dua tempat.

"Di Cirendeu (Pondok Cabe) dan di Mekarsari (Cibubur). Yang kita geledah adalah tempat atau rumah yang diduga terkait proses dugaan suap pada Sesmenpora," kata Johan.

Untuk diketahui, PT DGI adalah perusahaan pemenang proyek pembangunan wisma atlet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com