Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patrialis Sangkal Imigrasi Kecolongan

Kompas.com - 08/06/2011, 13:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar menolak tudingan yang menyatakan bahwa Direktorat Jenderal Imigrasi RI terdapat kebocoran informasi pencekalan Nazaruddinn sehingga politisi Demokrat itu bisa bertolak ke Songapura pada 23 Mei 2011. Kepergian Nazaruddin itu tepat sehari sebelum diterbitkannya surat pencekalan yang dimohonkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Itu enggak mungkin (bocor). Bagaimana mau bocor, suratnya belum ada kok bocor. Kecuali kalau sudah ada surat, lalu bocor bisa saja. Kalau ini kan belum ada surat (pencegahan dari KPK)," ujar Patrialis di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Rabu (8/6/2011).

Patrialis menjamin penuh bahwa Ditjen Imigrasi RI tidak mungkin main-main dalam hal pencegahan maupun pencekalan terhadap seseorang. "Kita jamin 100 persen, imigrasi tidak akan mau main-main. Ngeri main-main," imbuhnya.

Nazaruddin pergi ke Singapura dengan alasan berobat karena sakit. Rekannya, Ruhut Sitompul mengatakan, Nazaruddin mengalami kelainan jantung. Namun tak ada yang tahu, di rumah sakit mana anggota Komisi VII itu melakukan pengobatan. Saat dikunjungi tim khhusus Partai Demokrat pekan lalu, Nazar pun tak memberitahu alamatnya selama di Singapura. Akan tetapi, Nazaruddin berjanji akan segera kembali setelah proses pengobatannya selesai.

Menanggapi Nazaruddin yang tak kunjung kembali, anggota Dewan Pembina Demokrat EE Mangindaan mengatakan, Demokrat memberi kesempatan bagi Nazaruddin untuk berobat. Demokrat tidak bermaksud memberikan perlindungan terhadapnya.

"Kalau Beliau sakit biar saja. Enggak ada itu (perlindungan pada Nazaruddin). Itu manusiawi, kalau dia sakit ya begitulah, coba kalo kita sakit enggak diperhatikan," kata Mangindaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com